19 Mei 2025
11:42 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki Berstatus Awas
Badan Geologi mengingatkan masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki
Editor: Nofanolo Zagoto
Arsip - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, saat erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.500 meter di atas puncak, atau kurang lebih 5.084 meter di atas permukaan laut, Jumat (2/5/2025). ANTARA/HO-PVMBG.
JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi Level IV (Awas). Terhitung mulai Minggu pukul 20.00 WITA.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Minggu (18/5) mengatakan, peningkatan status itu dilakukan setelah hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan tidak stabil.
“Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III -Siaga- ke Level IV -Awas- karena aktivitas erupsi masih berlangsung dan berpotensi meningkat,” kata Wafid.
Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah gunung serta sektoral barat hingga timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di wilayah Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.
"Warga diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.
Ia juga menyarankan warga yang terdampak sebaran abu vulkanik untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.
Gunungapi Lewotobi Laki-laki mengalami beberapa kali erupsi pada Minggu, mulai pukul 11.29 WITA hingga 13.47 WITA.
Letusan menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 hingga 5.500 meter dari puncak atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu pekat dan menyebar ke beberapa arah di sekitar lereng gunung.
Erupsi juga disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat, terdengar dari pos pengamatan terdekat. Data visual dan instrumental menunjukkan peningkatan tremor erupsi yang signifikan, menandakan potensi terjadinya erupsi yang lebih besar.
Pada Senin (19/5) dini hari, Badan Geologi merekam kejadian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian kolam abu mencapai kurang lebih 1.200 meter.
"Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 19 Mei 2025 pukul 00.08 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.200 di atas puncak atau kurang lebih 2.784 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef Mboro dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Senin.
Ia menambahkan, erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih dua menit sembilan detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," katanya.