c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

17 Maret 2022

17:25 WIB

Gunung Kidul Perangi Stunting Dengan Kembangkan Padi

Padi Inpari IR Nutrizinc diyakini bisa menghasilkan beras dengan kandungan gizi zinc (Zn) cukup tinggi guna mencegah stunting atau kekerdilan anak.

Editor: Rikando Somba

Gunung Kidul Perangi <i>Stunting</i> Dengan Kembangkan Padi
Gunung Kidul Perangi <i>Stunting</i> Dengan Kembangkan Padi
Ilustrasi kampanye anti kekerdilan anak atau stunting. ANTARA FOTO

GUNUNG KIDUL- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan benih padi varietas baru Inpari IR Nutrizinc di Kecamatan Patuk dan Ponjong. Jenis padi ini diyakini bisa menghasilkan beras dengan kandungan gizi zinc (Zn) cukup tinggi untuk mencegah kekerdilan atau stunting.

“Diketahui, salah satu faktor yang menyebabkan kekerdilan atau stunting, yakni kurangnya konsumsi gizi zinc (Zn) yang terjadi di masyarakat, utamanya pada anak-anak,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Rismiyadi, usai penanaman perdana Inpari IR Nutrizinc, di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Kamis (17/3).

Ia mengatakan, DPP Gunung Kidul mengembangkan varian Inpari IR Nutrizinc ini dengan mengujicobakan   di atas tanah seluas setengah hektare di Kecamatan Patuk dan Ponjong. Bila proyek percontohan ini berhasil, nantinya akan dikembangkan di seluruh wilayah Gunung Kidul.

“Jika beras lain hanya memiliki kandungan gizi zinc (Zn) sekitar 20 persen, Inpari IR Nutrizinc memiliki lebih dari 34,51 ppm kandungan Zn. Sementara karbohidrat lebih rendah hanya sekitar 16%,” katanya.

Rismiyadi menambahkan, di tahap awal ini, padi jenis ini akan ditaman di lahan seluas 2.500 meter di Desa Beji, Patuk dan 2.500 meter di Kecamatan Ponjong. Setelah percontohan ini berhasil diharapkan seluruh lurah di 144 desa bisa menanam di tanah kas desa masing masing.

“Jika kepala desa di 144 desa semua menanam masing masing satu hektar saja, saat panen bersamaan kita akan mempunyai stok gabah 1.000 ton,” katanya.

Dikutip dari Antara, varietas Inpari IR Nutrizinc dinilai sangat cocok ditanam di Gunung Kidul. Padi ini tahan terhadap panas, dan kuat ditanam di area persawahan, maupun sawah tanah tadah hujan. Sedang tinggi batang padi tergolong pendek, hanya mencapai satu meter saat siap dipanen.

“Proyek percontohan ini merupakan kontribusi pertanian untuk menanggulangi kekerdilan salah satunya dari beras sehat,” katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Gunung Kidul Diah Purwanti Sunaryanta mengatakan, bahwa PKK mendapat amanat dari Presiden Joko Widodo untuk ikut serta menuntaskan persoalan kekerdilan. Diah juga berharap, kader PKK baik di kecamatan, desa menggencarkan 3K yakni kebun, kolam dan kandang. Program ini akan berfungsi sebagai pemenuhan gizi keluarga yang berisi sayur- sayuran, ikan dan ternak.

“Pencegahan dini kekerdilan dapat kita lakukan dengan makanan yang sehat. Salah satu upaya kita mendorong penanaman Inpari IR Nutrizinc ini,” kata istri bupati itu.

Di Gunung Kidul,   tercatat pada 2017  ada 20,6 % anak menderita kekerdilan. Pada 2018 sebanyak 18,47%, pada 2019 kemundian turun kembali menjadi 17,94%. Dan,  pada 2020 angkanya turun kembali menjadi 17,43% atau setara dengan 5.390 balita penderita kekerdilan.

Cakrabuana
 
Di kesempatan berbeda, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengajak petani di daerah itu untuk menanam padi varietas Cakrabuana. Dia menilai, varietas ini memiliki berbagi keunggulan.

"Kalau kita gunakan varietas ini, tentu luar biasa untuk produksi di Gorontalo," ucap bupati ketika menyaksikan panen padi varietas Cakrabuana di lahan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo di Kabila, Rabu.

Ia mengungkapkan, Kabupaten Bone Bolango tidak memiliki banyak lahan persawahan atau hanya sekitar 3.000 hektare. Oleh karena itu, ia berharap petani mencoba menanam padi tersebut dengan dibantu para penyuluh, BPTP dan dibantu oleh TNI untuk memulai menggunakan varietas ini.

"Karena hasilnya luar biasa, empat kali panen dalam satu tahun," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPTP Gorontalo, Amin Nur mengatakan padi Cakrabuana atau biasa di sebut oleh warga Gorontalo padi 'tentara' memiliki berbagai jenis keunggulan. Dari sisi cepatnya panen, padi ini menurutnya bisa diandalkan.   Dari masa tanam hingga  berumur panen antara 80 sampai 85 hari.

"Kalau varietas lain kalau dari persemaian sampai panen itu bisa mencapai sampai 110-116 hari, jadi varietas Cakrabuana lebih cepat," ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar