07 April 2025
12:45 WIB
Guguran Lava Gunung Merapi Mengalir di 3 Sungai
Guguran lava Gunung Merapi meluncur pada tiga hulu sungai yang mengalir ke dua provinsi.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (5/8/2024 ) malam. Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah.
Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin meluncurkan guguran lava sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum mencapai 1,8 kilometer (km).
Pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pukul 00:00-06:00 WIB, guguran lava meluncur ke arah hulu Kali Sat/Putih, Kali Krasak dan Kali Boyong.
"Teramati lima kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, satu kali ke Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke Kali Boyong sejauh 1.500 meter," papar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso dikutip dari Antara di Yogyakarta, Senin (7/4).
Selama periode itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-9 mm dan durasi 45,34-128,9 detik. Selain itu, tercatat 42 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-14 mm dan durasi 10,67-15,56 detik.
Secara visual, terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, berintensitas tipis, dan tinggi 25 meter dari puncak.
Baca: Pendakian Gunung Marapi Ditutup Permanen
Cuaca di sekitar gunung cerah, suhu udara tercatat antara 16-19 derajat Celsius, kelembaban 87,1-92%, dan angin bertiup tenang ke arah barat.
Laporan BPPTKG periode 27 Maret-3 April 2025 menyebutkan, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava.
"Untuk morfologi kubah tengah tidak teramati adanya perubahan yang signifikan," jelas Agus.
Berdasarkan analisis foto udara yang dilakukan pada 11 Maret 2025, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.626.200 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah tercatat sebesar 2.368.800 meter kubik.
Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak.
Jika terjadi erupsi eksplosif, ujarnya, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga km dari puncak gunung.