c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

05 Mei 2023

18:50 WIB

Golkar dan PKB Sepakat Jadi Jembatan Koalisi Besar

Merger KIB dan KIR berupaya dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

Golkar dan PKB Sepakat Jadi Jembatan Koalisi Besar
Golkar dan PKB Sepakat Jadi Jembatan Koalisi Besar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ​​​​​​​Muhaimin Iskandar (kanan). ANTARA/Melalusa Susthira K

JAKARTA - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan, pihaknya sepakat untuk menjadi jembatan bagi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk membentuk koalisi besar bersama KIR yang dijembatani oleh PKB.

"Bukan gabung KIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi KIR dan KIB," ujar Nusron dalam keterangannya, Jumat (5/5).

Nusron menjelaskan, KIB dan KIR memang berpotensi bersatu menjadi sebuah koalisi besar. Merger KIB dan KIR ini dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.

Golkar, kata Nusron, ingin menghindari adanya kutub perubahan dan status quo. Terlebih setelah ada pengalaman pada Pemilu 2014 dan 2019 dengan polarisasi cebong dan kampret.

"Serta ada juga religius dan sekuler. Ini tidak baik dan tidak sehat. Harus dihindari," beber Nusron.

Dia menekankan, pondasi untuk membentuk koalisi besar ini mesti mempunyai kesamaan niat untuk menang dalam Pilpres mendatang. Kalau niatnya sudah sama, Nusron menganggap masalah tokoh dan calonnya menjadi mudah ditentukan.

"Nawaitunya harus menang dulu. Kalau sudah sama. Pasti tokoh yang dicalonkan adalah tokoh yang diyakini membawa angin, aura dan kontribusi kemenangan," papar dia.

Kendati demikian, sejauh ini koalisi besar antara KIB dan KIR belum resmi diumumkan. PDIP juga dikabarkan sebelumnya bisa jadi merapat dan membentuk koalisi besar ini pascapencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Partai Golkar sendiri masih kekeh untuk mencalonkan ketua umumnya, Airlangga Hartanto sebagai capres. 

Namun, belakangan Airlangga diisukan akan menemani Prabowo Subianto sebagai cawapres setelah adanya rencana merger KIB dan KIR.

Dari kubu lainnya, Koalisi Perubahan yang diisi oleh NasDem, Demokrat dan PKS sudah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Cawapres pendamping eks Gubernur DKI Jakarta itu dikabarkan akan segera diumumkan dalam waktu dekat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar