c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

04 Maret 2024

08:45 WIB

Getaran Banjir Lahar Semeru Terasa 3 Jam

Banjir lahar Semeru terjadi pada Minggu, 3 Maret 2024.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Getaran Banjir Lahar Semeru Terasa 3 Jam
Getaran Banjir Lahar Semeru Terasa 3 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru melintasi jembatan yang berada di DAS Semeru di Lumajang, Minggu (3/3/2024). ANTARA/HO-Pos Lumajang.

LUMAJANG - Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur teramati lebih dari tiga jam, karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, Minggu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, dikutip dari Antara di Kabupaten Lumajang, menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Minggu, 3 Maret 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan adanya gempa getaran banjir.

"Memang terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 10.819 detik atau 3 jam lebih," urai Mukdas di Lumajang, Minggu (3/3) malam.

Selain terjadi getaran banjir, aktivitas Gunung Semeru juga mengalami 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 50-125 detik, kemudian dua kali harmonik dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 75-120 detik.

"Untuk pengamatan secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah utara," tutur dia.

Dalam rekaman CCTV yang dipantau oleh BPBD Lumajang terpantau letusan sekunder di daerah aliran sungai Besuk Kobokan dan Kali Lanang, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap aliran lahar panas.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi pada Minggu pukul 00.13 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Namun, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 134 detik.

Kemudian erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 19.10 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 114 detik.

Status gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus siaga atau level III. 

Oleh karena itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru. Karena, rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar