08 Juli 2024
18:43 WIB
Gerindra Siapkan Strategi Usung Ariza-Marshel Di Pilwalkot Tangsel
Partai Gerindra akan mengusung pasangan Ahmad Riza Patria (Ariza) dan Marshel Widianto pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Tangerang Selatan (Tangsel) 2024
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Komika Marshel Widianto. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/am.
JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad memastikan, pihaknya akan mengusung pasangan Ahmad Riza Patria (Ariza) dan Marshel Widianto pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Tangerang Selatan (Tangsel) 2024.
Ia menyatakan, partainya serius dan sudah menyiapkan strategi serta hitungan secara matang untuk memenangkan perpaduan mantan Wakil Gubernur Jakarta dan Komika itu di Pilkada Tangsel, November mendatang.
"Namanya kontestasi kan kita siap menang, siap kalah. Khusus untuk Tangsel kita sudah hitung, sudah observasi, dan kita punya strategi yang nanti akan dijalankan di Pilkada Tangsel," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).
Dasco menyebut target DPP Gerindra di Pilwalkot Tangsel ini tetap maksimal. Meskipun, pencalonan Marshel Widianto terkesan kontrovesial.
"Nah jadi pertanyaan untuk apakah menang atau kalah, ya kan kita akan berusaha maksimal untuk kemudian memenangkan Pilkada," imbuh Dasco.
Wakil Ketua DPR RI ini juga menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dan mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai politik untuk ikut mengusung pasangan Ariza-Marshel di Pilwalkot Tangsel.
Dia menyampaikan, beberapa parpol yang sudah memberikan lampu hijau untuk mengusung Ariza-Marshel berasal dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan parpol lainnya.
"Bukan cuma komunikasi, kita sudah pegang beberapa rekomendasi dari partai politik. Ada dari KIM, ada dari luar KIM. Sementara yang lain masih kita komunikasikan," tutur Dasco.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai pemilihan pasangan Ariza-Marshel ini dikarenakan ada kebuntuan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilwalkot Tangsel. Menurutnya, kompromi politik antara Gerindra dan Partai Golkar terjadi deadlock.
"Sepertinya ini bentuk negosiasi yang buntu antara partai-partai yang ada di KIM. Ini tentu kompromi politik antara Gerindra dan Golkar khususnya, ini deadlock," kata Adi.
Sebab, menurut Adi, Riza Patria dan Marshel akan menghadapi jagoan yang akan diusung Partai Golkar, anggota KIM lainnya. Jagoan Golkar, yakni petahana Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan yang memiliki elektabilitas lebih baik.
"Harus diakui, partai KIM di Tangerang Selatan tidak solid dan punya kepentingan politik masing-masing dan bisa dipastikan negosiasi antara mereka deadlock. Jadi wajar kalau Gerindra mengusung Riza Patria dan Marshel," beber Adi.