c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

16 Januari 2025

19:23 WIB

Gencatan Senjata Di Gaza Diharap Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina

Anggota DPR Sukanya mengatakan, gencatan senjata di Gaza jadi momen yang sangat penting untuk segera menghentikan genosida oleh Israel dan memulihkan situasi kemanusiaan di Palestina

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Gencatan Senjata Di Gaza Diharap Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina</p>
<p>Gencatan Senjata Di Gaza Diharap Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina</p>

Warga Palestina yang bereaksi terhadap kabar tentang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Palestina (15/1/2025). AntaraFoto/Xinhua/Rizek Abdeljawad

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyatakan menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hamas di Gaza, Palestina. Menurutnya hal ini bisa menjadi momentum kemerdekaan Palestina bisa segera tercapai.

Ia pun menyebut, gencatan ini jadi momen yang sangat penting untuk segera menghentikan genosida oleh Israel dan memulihkan situasi kemanusiaan di Palestina. Pasalnya, situasi kemanusiaan di wilayah Gaza Palestina sudah sangat buruk.

"Pengumuman tercapainya kesepakatan gencatan senjata ini menjadi kabar baik tidak hanya buat warga Palestina, tetapi juga seluruh warga dunia, semoga kemerdekaan segera hadir di Palestina," ujar Sukamta dalam keterangannya, Kamis (16/1) di Jakarta.

Sukamta menjelaskan, hal lain yang tidak kalah penting dengan adanya gencatan senjata ini, yaitu bisa memulihkan situasi kemanusiaan di Gaza. Lantaran kondisi ini sangat mendesak dan seluruh bantuan internasional bisa segera masuk ke Gaza dan menyelamatkan warga Palestina.

Politikus PKS ini berharap seluruh pihak terutama Israel dan Hamas memegang komitmen terhadap tahapan gencatan senjata yang telah disepakati hingga terwujud gencatan senjata secara permanen.

"Pemerintah Indonesia pun perlu ikut terlibat aktif mengawal terlaksananya tahapan-tahapan gencatan senjata tersebut," ucap Sukamta.

Menurut dia, pemerintah Indonesia perlu terlibat secara aktif dalam mengawal proses perdamaian di Palestina. Pemerintah Indonesia dapat menginisasi diselenggarakannya sidang istimewa OKI.

"Tentu ada baiknya pemerintah Indonesia berkomunikasi terlebih dahulu dengan Qatar dan Mesir yang terlibat langsung memediasi gencatan senjata," imbuh Anggota DPR RI dari Dapil Yogyakarta ini.

Dia menilai, sidang istimewa OKI secara spesifik bisa membuat kesepakatan peta jalan pemulihan Palestina, dalam jangka pendek dari sisi pemulihan situasi kemanusiaan. 

"Kemudian jangka panjangnya setelah tercapai gencatan senjata permanen, terkait dengan pemulihan infrastruktur hingga pemulihan ekonomi dan pemerintahan di Palestina," tutur dia. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani pada hari Kamis (16/1) ini menyampaikan bahwa telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan berlaku pada hari Minggu 19 Januari 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar