02 Januari 2024
17:18 WIB
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menduga, gempa bumi di Sumedang terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
“Ada kemungkinan sumber gempa berasal dari aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari, tetapi masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, dan lainnya,” ujar Irwan dalam keterangannya, dilansir dari laman resmi ITB, Selasa (2/1).
Irwan mengatakan, pihaknya bersama dengan lembaga lain yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), akan melakukan penelitian untuk mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai gempa yang terjadi di Sumedang.
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang akan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Pertama. terkait dengan kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan. Kedua, terkait dengan bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa.
Terakhir, kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang padat penduduk dan padat bangunan. Oleh karenanya, jika terjadi gempa berpotensi menimbulkan banyak kerugian material maupun korban jiwa.
“Belajar dari gempa yang terjadi di Sumedang, kami akan mencari parameter yang lebih detail, untuk nantinya dapat dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru di Indonesia,” ujar Irwan.
Berkaitan dengan gempa yang terjadi, Irwan meminta agar masyarakat mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar. Sebab meski tidak besar, gempa itu bisa menimbulkan dampak kerusakan dan korban jiwa.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan maupun potensi bencana lainnya.
“Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat, sebab kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu,” ujar Irwan.
Sebagai Informasi, gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang Sumedang dan sekitarnya pada Minggu (31/12/2023) malam. Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT).
BMKG pun mencatat gempa sudah empat kali mengguncang wilayah Sumedang mulai 31 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024. Akibat gempa ini, sekitar 138 unit rumah rusak ringan dan 100 unit rumah rusak berat.