c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 Juli 2024

10:00 WIB

Gempa Pangandaran Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Gempa Pangandaran terjadi pada Minggu (30/5/2024) malam hari menurut BMKG tak lagi ada aktivitas berlanjut.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Gempa Pangandaran Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia</p>
<p>Gempa Pangandaran Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia</p>

Peta pusat gempa Pangandaran pada Minggu (30/6/2024) menurut BMKG. Foto: BMKG.

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi yang mengguncang wilayah Selatan, Jawa Barat (Jabar), seperti Pangandaran, Minggu (30/6), dipicu oleh adanya aktivitas lempeng Indo-Australia yang menujam ke bawah Lempeng Eurasia.

"Berjenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan di Jakarta, Senin (1/7) dikutip dari Antara.

Meski demikian, dia memastikan, gempa yang memiliki parameter terkini dengan magnitudo (M) 5,1 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.

Sebelumnya, Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melaporkan gempa M5,1 mengguncang sejumlah wilayah di Selatan Jawa Barat, Minggu (30/6) tengah malam sekitar pukul 23.06 WIB.

Pusat gempa tersebut terletak di laut dengan koordinat 9,51 derajat Lintang Selatan dan 107,35 derajat bujur Timur. Berjarak 237 kilometer (km) arah barat daya dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempa dirasakan beberapa saat di daerah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan skala intensitas II-III MMI. Kemudian Cibalong dan Cikelet, Kabupaten Garut dengan skala intensitas II MMI.

Sampai dengan Senin pagi ini tidak ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi kepada BMKG.

Akan tetapi, masyarakat diimbau supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.

Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Dalam sejarah kegempaan di Indonesia, Pangandaran pada 2006 dilanda gempa M7,7. Gempa ini memicu tsunami di kawasan pantai di Kecamatan Pangandaran, Kalipucang, Parigi, Cijulang, Sidamuih dan Cimerak.

Gempa Pengandaran terjadi pada Senin, 17 Juli 2006 pukul 15.19 WIB di lepas pantai Pangandaran, sekitar 220 km.

Jumlah pengungsi diperkirakan 43.759 orang, 300 orang meninggal dunia, 301 luka berat, 551 luka ringan dan 156 orang hilang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar