19 September 2024
16:57 WIB
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Morotai
Hasil pemodelan BMKG menunjukkan, gempa magnitudo 5,6 di Pulau Morotai pada Kamis (19/9) pukul 14.45 tidak berpotensi tsunami
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi gempa. Shutterstock/vchal
JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan M5,6 melanda wilayah Pantai Timur Pulau Morotai, Maluku Utara, pada Kamis (19/9) pukul 14:45.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,6. Dengan episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 50 km Timur Laut Daruba, Maluku Utara pada kedalaman 32 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, jika melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa bumi ini terjadi aktivitas subduksi lempeng laut Pasifik.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Daryono dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/9).
Daryono menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai dan Halmahera Utara dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa bumi juga dirasakan di Pulau Doi dengan skala intensitas III MMI.
Sementara itu, di daerah Ternate dan Halmahera Timur dengan skala intensitas II MMI. Di mana, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sampai pukul 15.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,3. Namun, hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi ini.
“Sementara itu hasil pemodelan BMKG menunjukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
Terkait dengan gempa bumi ini, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujar Daryono.