c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

03 Januari 2024

13:28 WIB

Gempa Banten Dipicu Pergerakan Lempeng Indo-Pasifik

Gempa Banten mesti diwaspadai masyarakat dan memantau perkembangan informasi dari pemerintah.

Penulis: James Fernando

Editor: Leo Wisnu Susapto

Gempa Banten Dipicu Pergerakan Lempeng Indo-Pasifik
Gempa Banten Dipicu Pergerakan Lempeng Indo-Pasifik
Ilustrasi. Warga mengamati rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Cipameungpeuk, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Antara Foto/Raisan Al Farisi

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,9 yang terjadi di selatan Jawa Barat dan Banten, dipicu deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu (3/1).

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust).

Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 07.53 WIB, memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.

Episenter gempa berpusat pada koordinat 7,57 lintang selatan dan 106,17 bujur timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer (km) arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km.

Mengutip dari Antara, Daryono memaparkan gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Surade, Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Gempa juga dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, daerah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), serta Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa   ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar