12 Agustus 2021
08:09 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan magnitudo 7,1 skala richter (SR) pada Kamis (12/8) pukul 00.46 WIB. Pusat gempa berada di 267 kilometer (km) Timur Laut Melonguane, Provinsi Sulawesi Utara.
Informasi dari situs bmkg.go.id menerangkan, titik lokasi pusat gempa berada pada 51 km dari permukaan laut. Koordinat gempa ada di 6,41 derajat Lintang Utara dan 126,74 derajat Bujur Timur.
Menurut BMKG, getaran gempa tercatat hingga skala IV MMI di sekitar Talaud. Sementara, di sekitar kepulauan Sangihe, Sulut, dan Pulau Bitung, skala MMI tercatat antara II–III.
Kondisi geologis wilayah Kepulauan Talaud menurut situs Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada umumnya disusun oleh batuan vulkanik berumur kuarter. Jadi, guncangan gempa bumi akan terasa lebih kuat pada batuan kuarter karena bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek guncangan.
Sebelumnya, wilayah Kepulauan Talaud diguncang gempa pada Kamis (21/1.2021) pukul 19.23 WIB dengan magnitudo 7,0 SR.
Wilayah Kepulauan Talaud berada di Lempeng Laut Filipina dengan karakteristik batuan yang homogen dan elastis (ductile). Sifat elastis pada batuan ini yang menjadikan batuan tidak rapuh, sehingga gempa susulan jarang terjadi.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan, beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas seismisitas di wilayah ini. Khususnya, untuk aktivitas gempa menengah di kedalaman sekitar 100 km. Wilayah Lempeng Laut Maluku dan Tunjaman Lempeng Laut Filipina merupakan salah satu kawasan seismik paling aktif di dunia.
Lokasi Kepulauan Talaud dan Miangas bersebelahan dengan zona tunjaman lempeng laut Filipina ini. Adapun zona tunjaman lempeng laut Filipina melintas berarah utara-selatan dengan panjang mencapai sekitar 1.200 km, dari Pulau Luzon, Filipina, di Utara hingga Pulau Halmahera di selatan.
Zona subduksi aktif ini memiliki laju penunjaman lempeng antara 10 hingga 46 milimeter per tahun dengan magnitudo tertarget 8,2 menurut BMKG.
Jadi, tunjaman lempeng laut Filipina adalah sumber gempa potensial pemicu gempa dan tsunami bagi wilayah Maluku Utara seperti Halmahera, Morotai, Miangas dan Kepulauan Talaud.