11 September 2025
08:37 WIB
Fraksi Gerindra Nonaktifkan Rahayu Saraswati Usai Mengundurkan Diri
Rahayu Saraswati mundur dari anggota DPR akibat pernyataan di sebuah podcast yang menuai kritik dan menyinggung generasi muda.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Wakil Ketua Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat di wilayah Jakarta Utara, Kamis (15/5/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat).
JAKARTA - Keponakan Presiden Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dinonaktifkan oleh Fraksi Partai Gerindra sebagai anggota DPR menyusul pernyataan dia mengundurkan diri sebagai wakil rakyat.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi menegaskan pihaknya menghormati keputusan tersebut. Menurut dia, partainya bakal memroses pengunduran diri Saraswati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Sementara menunggu proses, maka saudari Sara (sapaan akrab Rahayu Saraswati) akan dinonaktifkan dari DPR,” urai Bambang dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (10/9).
Dia menjelaskan proses administratif terkait keputusan Sara tersebut akan dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fraksi Gerindra, lanjut dia juga akan berkoordinasi dengan DPP Partai Gerindra.
“Kami akan memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai aturan. Fraksi Gerindra tetap konsisten menjaga komitmen kelembagaan dan ketentuan perundang-undangan,” sambung Bambang Haryadi.
Sebelumnya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VII DPR menyatakan mundur sebagai anggota DPR karena memahami ada ungkapannya beberapa waktu lalu yang dinilai menyakiti banyak pihak.
Dia pun memohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahannya tersebut. Adapun dia menyatakan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR melalui akun Instagram-nya @rahayusaraswati.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," kata dia dalam unggahan video di akun Instagram-nya, Rabu (10/9).
Pernyataan yang Sara maksud yakni ada di video rekaman podcast Antara TV Indonesia dan berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan Hingga Kolaborasi Ekonomi kreatif".
Pada menit ke 27, Sara menyampaikan pernyataan, "Kalau bersandar ke pemerintah untuk provided Job, kita masih di zaman kolonial berarti, yang di mana kita bersandar ke Raja ke Ratu dan priyayi untuk kasih pekerjaan, no kita sudah movement dari situ."
Sejumlah netizen lalu menggunakan cuplikan pernyataan itu untuk memprovokasi di media sosial.