03 September 2025
18:30 WIB
Foto Cerita: Perusakan Fasum Dan Terbangunnya Kesadaran Warga
Gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak Senin (25/8) menyisakan berbagai cerita. Tak hanya korban jiwa yang berjatuhan, perusakan fasilitas umum (fasum) juga banyak terjadi.
Penulis: Hasta Adhistra Ramadhan
Editor: Rikando Somba
Seorang petugas suku dinas bina marga tengah membersihkan halte yang rusak akibat demonstrasi. Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA- Aksi unjuk rasa yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga merusak sejumlah fasilitas umum. Coretan protes yang bertebaran di beberapa tempat, kerusakan fasilitas Mass Rapid Transit (MRT), hingga pembakaran yang dilakukan di beberapa halte bus TransJakarta, meninggalkan jejak pilu bagi masyarakat, khususnya para pengguna transportasi umum.
Sejumlah petugas dinas jakarta yang sedang memperbaiki halte Senayan Bank DKI, Jakarta (01/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra. Setidaknya, tercatat ada dua bus stop di kawasan Senayan; tiga halte TransJakarta; serta sejumlah fasilitas MRT yang mengalami kerusakan. Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab atas tindakan vandalisme yang terjadi di berbagai prasarana transportasi ini?
Sejumlah orang yang sedang menunggu TransJakarta datang di halte yang hangus imbas dari demonstrasi yang terjadi di Jakarta (01/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra
Kondisi tragis ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi pada 2020 lalu, ketika Halte TransJakarta Sarinah terbakar dalam rangkaian aksi demonstrasi penolakan atas Undang-Undang Cipta Kerja. Sebuah bukti berupa rekaman CCTV menunjukkan adanya sekelompok oknum yang dengan sengaja melakukan pembakaran.
Seorang petugas dinas jakarta yang tengah memperbaiki kaca yang rusak akibat demonstrasi di Halte Senayan Bank DKI, Jakarta (01/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra.Situasi serupa juga diduga kembali terjadi. Beberapa jam setelah kerusuhan terjadi, terdapat seruan di media sosial yang mengimbau massa untuk tetap menjaga fasilitas, serta sarana dan prasarana transportasi umum.
Di sisi lain, beredar video yang memperlihatkan seseorang mencoba membakar halte, serta dugaan adanya oknum yang membawa peralatan, seperti tangga hingga bubuk mesiu, yang kemudian digunakan untuk menyulut api.
Kondisi Stasiun MRT Senayan, Jakarta, yang mengalami kerusakan pada kaca akibat demonstrasi, Senin ( 01/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra. Menanggapi dampak pengrusakan yang ditimbulkan kericuhan yang terjadi selama gelombang demonstrasi, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah mengoordinasikan sejumlah barisan untuk bergerak cepat memulihkan kondisi di lapangan. Dalam rangka pemulihan fasilitas umum di Flyover Slipi, misalnya, sebanyak 500 personel Pasukan Pelangi Pemerintah Kota Jakarta Barat dikerahkan.
Perusakan fasilitas umum yang dilakukan pada saat aksi kerusuhan memang berhasil membakar emosi. Namun, belakangan, ini juga menyisakan tanda tanya besar, siapa pelaku dan apa kepentingannya.
Sebaliknya, perusakan fasilitas umum malah berujung pada terbangunnya kesadaran warga kota, bahwa provokasi itu malah merugikan semua. Di samping itu, perusak-perusak itu sejatinya bukan lah representasi warga yang ingin suaranya didengar.
Sebaliknya, perusuh dan pembakar itu adalah pelaku sabotase dan perusak kepentingan warga.