09 April 2024
09:30 WIB
Face Recognition Gate Berhasil Urai Kepadatan di Stasiun Gambir
Face recognition gate dijamin KAI tak mudah dibobol orang.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi Face Recognition Gate di stasiun kereta api. Humas KAI.
JAKARTA – Kepadatan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat masih terjadi pada H-2 lebaran atau Senin (8/4) karena penumpukan calon penumpang kereta api. Oleh karena itu, PT KAI (Persero) mencoba mengurai kepadatan dengan mempercepat pelayanan boarding penumpang.
“KAI menggunakan face recognition boarding calon penumpang dan bisa mengurangi antrean sekaligus penumpukan,” urai Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dikutip dari InfoPublik, Senin (8/4).
Tercatat, pada H-2 Lebaran 2024, Senin (8/4) sebanyak 19.565 penumpang akan berangkat mudik dari Stasiun Gambir, Jakarta.
“Layanan face recognition KAI bertujuan mempermudah proses boarding. Pengguna yang telah melakukan registrasi layanan ini hanya perlu melakukan pemindaian wajah saat proses boarding untuk verifikasi data,” ungkap Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko, kepada rekan-rekan media, Senin (8/4/2024).
Ixfan menyatakan, KAI menjamin data penumpang yang terdaftar di layanan tersebut akan aman. "Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan face recognition gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik," terang dia.
Layanan face recognition berada di Hall Selatan. Layanan itu untuk mencegah penumpang yang naik berbeda dengan yang ada di tiket. Pendaftaran fitur face recognition bisa dilakukan di tempat, tepatnya di sebelah mesin cetak tiket atau bisa juga melalui aplikasi KAI Access.
“Oleh karena itu, penumpang diimbau tidak datang ke stasiun terlalu mepet dengan waktu keberangkatan. Namun, jika sudah tidak sempat melakukan pendaftaran face recognition, calon penumpang bisa tetap masuk melalui pengecekan tiket di Hall Utara,” sambung dia.
Salah satu pemudik, Rifai (27), pemudik tujuan Yogyakarta, mengakui layanan ini membantu penumpang dan terbukti mengurai kepadatan antrean di Pintu Keberangkatan. Hal itu efektif memangkas waktu boarding dan memberi penumpang lebih banyak opsi.
"Membantu ya. Jadi penumpang bisa ada pilihan gitu, mau boarding pakai scan wajah, atau scan dari barcode, atau cetak tiket kan sebenarnya ada tiga opsi ya," kata Irfan.
Layanan ini diujicobakan di Stasiun Bandung pada akhir September 2022. Face recognition boarding gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.