20 Mei 2024
09:27 WIB
Elon Musk Bantu Akses Internet Puskesmas Daerah Terpencil
Akses internet diharapkan bisa meningkatkan layanan kesehatan puskemas.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) dan CEO SpaceX Elon Musk usai penandatangan saat kerja sama akses internet puskesmas daerah terpencil di Bali, Minggu (19/5/2024). Humas Kemenkes.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengadakan kerja sama dengan layanan internet Starlink yang dikembangkan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk. Kerja sama ini untuk menyediakan akses internet yang menjangkau semua puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari 10.000 puskesmas di Indonesia sebanyak 745 di antaranya tidak memiliki akses internet sama sekali. Sementara itu, sebanyak 1.475 puskesmas memiliki akses internet yang terbatas.
"Diharapkan (dengan kehadiran Starlink) mereka dapat akses internet yang layak sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” ujar Budi dalam peluncuran kerja sama dengan Starlink di Denpasar, Bali, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (20/5).
Dia melanjutkan, peningkatan konektivitas internet bisa membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan. Akses komunikasi antardaerah pun jadi lebih mudah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan bisa dilakukan real time. Hal ini sejalan dengan agenda digitalisasi transformasi kesehatan.
Dalam peresmian kerja sama ini, turut dilakukan uji coba Starlink di tiga lokasi. Pertama, di Puskemas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, yang juga menjadi lokasi peresmian kerja sama. Kedua, Pustu Bungbungan, Klungkung, yang memiliki keterbatasan akses internet. Ketiga, Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang terhubung secara daring menggunakan jaringan Starlink.
Uji coba dilakukan untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), dan penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Data itu lalu ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK.
Infrastruktur ini diharapkan juga bisa digunakan untuk layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien secara daring. Oleh karena itu, masyarakat bisa mendapat akses layanan spesialis meski tinggal di daerah terpencil.
Adapun biaya untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink untuk puskesmas tidak berasal dari anggaran Kemenkes. Namun, dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang setiap tahun ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Pada kesempatan yang sama, Elon Musk mengatakan, Starlink akan membantu banyak masyarakat Indonesia dalam mengakses internet secara memadai.
“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah," pungkas Elon.