c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

14 Januari 2023

15:20 WIB

DPR Yakin Papua Tetap Kondusif Pasca-penangkapan Lukas Enembe

Pemerintah perlu melakukan pendekatan humanis untuk mencegah aksi-aksi kerusuhan dari para pendukung Lukas Enembe

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

DPR Yakin Papua Tetap Kondusif Pasca-penangkapan Lukas Enembe
DPR Yakin Papua Tetap Kondusif Pasca-penangkapan Lukas Enembe
Tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe menggunakan kursi roda, Kamis (12/1/2023). Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono meyakini situasi dan kondisi Papua akan tetap kondusif pascapenangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gejolak protes dari pendukung Lukas juga tidak berlangsung lama.

“Kemarin sih memang sempat ada gejolak, tapi saya yakin tidak berlangsung lama,” kata Dave Laksono dalam keterangannya, Sabtu (14/1).

Dave mengatakan, pemerintah telah menerjunkan aparat kepolisian dan TNI yang siap siaga. Ia pun yakin cara tersebut bisa menjaga stabilitas keamanan di Papua setelah penangkapan Lukas Enembe yang terjerat kasus suap dan gratifikasi.

“Bila perlu penambahan prajurit, pemerintah pasti siap. Kita tentu akan lihat dulu situasi di sana seperti apa. Memantau terus," imbuh Dave

Namun demikian, Ketua DPP Partai Golkar ini menyebut pemerintah harus tetap menggunakan cara-cara positif, yakni mendorong pembangunan dan menenangkan masyarakat di Papua.

Dia yakin pendekatan humanis dapat mencegah aksi-aksi kerusuhan dari para pendukung Lukas Enembe. Terlebih jika pemerintah bisa melakukan pembangunan di Papua yang akan mensejahterakan masyatakat Papua.

“Tetap dengan pendekatan humanis, misalnya diajak berdiskusi ataupun melakukan pembangunan di sana," tutur Dave. 

Di sisi lain, Dave mengatakan situasi di Papua memang masih rawan karena adanya Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurut Dave, OPM sulit diberantas lantaran menggunakan warga Papua sebagai tameng untuk berlindung. 

"Kini, mereka semakin gencar menembaki tentara hingga membakar sekolah serta puskesmas. Akibatnya yang dirugikan masyarakat umum," beber dia. 

Ia menegaskan pemerintah juga harus tegas dan tidak menggubris jika ada dari pihak Papua Merdeka yang mendesak pemerintah untuk membebaskan Lukas Enembe. Lantaran organisasi itu telah menyebabkan perpecahan di Papua. 

"Tentu kepada mereka yang jelas-jelas angkat senjata, ya harus bertindak tegas dan harus diberantas. Jangan malahan minta-minta ke pemerintah gitu," tandas Dave.

Lukas Enembe ditangkap KPK pada 10 Januari 2023 karena dugaan kasus suap dan gratifikasi. Lukas sebelumnya sering mangkir dari pemeriksaan dengan alasan sakit, namun setelah mengamati gerak-gerik Lukas KPK mendapat informasi dia hendak melarikan diri dari hukum.

Tim KPK menangkap Lukas di Rumah Makan AG di dekat Bandara Sentani. Dia disebut hendak bepergian ke Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara.

Lukas Enembe tiba di Jakarta sekitar pukul 20.45 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta. Di sana, Lukas Enembe sempat bermalam selama dua malam untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar