01 Desember 2021
12:44 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR, Bukhori Yusuf mengusulkan, Kementerian Agama (Kemenag) menambah titik pemberangkatan (embarkasi) jemaah umrah selain dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut dia, perluasan titik embarkasi perlu dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan setiap embarkasi yang tersedia dan hasil pemantauan serta evaluasi penyelenggaraan umrah.
“Saya berharap titik keberangkatan umrah tidak harus melulu di satu kota embarkasi, tetapi bisa ditambah secara bertahap dengan mencermati kesiapan kota embarkasi yang telah memenuhi kualifikasi," papar Bukhori dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12).
Jika perluasan embarkasi di Jakarta berjalan sukses, maka bisa dipertimbangkan untuk menambah titik embarkasi lain mengingat masih ada rentang waktu tujuh bulan untuk mengirimkan jemaah umrah. Menurut dia cara ini juga sebagai upaya mempermudah jemaah umrah dan haji.
Pasalnya, jumlah 13 embarkasi yang ada dirasa masih kurang karena jumlah jemaah umrah dan haji semakin meningkat. Umrah pada tahun 2021 yang hanya berjalan satu bulan ini juga diperkirakan ada 20.000 sampai 40.000 jemaah yang sudah siap berangkat.
"Perluasan titik embarkasi ini bisa mempermudah jemaah dan mempermurah biaya keberangkatan," urai Bukhori.
Di sisi lain, Bukhori mengapresiasi kinerja pemerintah, khususnya Kemenag yang telah bekerja cukup baik dalam melakukan diplomasi umrah dengan otoritas di Arab Saudi. Hasilnya, umrah bagi jemaah Indonesia bisa dibuka pada 1 Desember 2021 ini.
Politisi PKS ini berharap kinerja tersebut bisa ditingkatkan sehingga Indonesia bisa segera memperoleh kepastian soal penyelenggaraan haji tahun 1443 H/2022, utamanya terkait besaran kuota haji.
“Kabar terkait kepastian penyelenggaraan umrah sudah tentu perlu diapresiasi dan disyukuri mengingat yang paling bahagia menerima kabar ini adalah para calon jemaah umrah kita yang lama menanti kepastian," papar dia.
Pemberangkatan umrah di masa pandemi covid-19 ini, Kemenag telah menetapkan skenario satu pintu atau One Gate Policy (OGP) untuk pemberangkatan umrah pada masa pandemi covid-19 ini. Skema OGP dimaksudkan untuk mengendalikan pemberangkatan jemaah umrah secara terpusat.
Mulai dari proses pemeriksaan kesehatan, pengecekan vaksinasi. Kemudian, keimigrasian, pengurusan dokumen perjalanan, dan skema pemberangkatan lainnya dilakukan satu pintu untuk pemberangkatan jemaah umrah melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sementara, proses screening kesehatan dilaksanakan di asrama haji Pondok Gede Jakarta Timur.