26 Mei 2025
17:06 WIB
DPR Restui Naturalisasi 4 Pemain Untuk Timnas Putri
Komisi XIII DPR RI menyetujui empat naturalisasi pesepak bola putri, Emily Julia Frederica Nahon, Isa Guusje Warps, Iris Joska de Rouw, Felicia Victoria de Zeeuw, yang disiapkan untuk Timnas Putri
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto udara Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Shutterstock/Bimo Pradsmadji
JAKARTA - Komisi XIII DPR RI menyetujui empat naturalisasi pesepak bola putri, yaitu Emily Julia Frederica Nahon, Isa Guusje Warps, Iris Joska de Rouw, Felicia Victoria de Zeeuw.
Keempatnya akan langsung dipersiapkan untuk bergabung bersama Timnas Wanita Indonesia yang akan menjalani kualifikasi Piala Asia Wanita pada akhir Juni 2025. Pada kualifikasi nanti, Timnas Indonesia akan melawan Pakistan, Kyrgyzstan, dan Taiwan.
Meski disetujui, Anggota Komisi XIII DPR RI, Muzzammil Yusuf mengingatkan agar PSSI tidak melupakan mengembangkan usia dini. Menurutnya banyak kasus bakat pemain bola muda terlupakan dan sampai akhirnya menghilang karena adanya naturalisasi.
"Jadi kita dukung, tentu, karena ini upaya dari multi-track diplomacy kita. Tapi aspek lainnya, bagaimana kita tidak menyia-nyiakan bakat unggul kita yang telantar," ujar Muzzammil di Ruang Rapat Komisi XIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/5).
Ketua PSSI, Erick Thohir menyampaikan saat ini sepak bola putri di Indonesia sedang berkembang, terutama di kelompok usia muda. Ia menyebut, dalam dua tahun terakhir sudah bergulir kompetisi di tingkat provinsi U-12, U-14, U-16.
"Itu di 8 provinsi dan akan menjadi 16 provinsi. Kebetulan kita dapat partner dari swasta, perusahaan susu," ungkap Erick.
Hasilnya menurut Erick cukup mengesankan karena Timnas Putri berhasil menjuarai AFF Cup pada 2024 lalu. Ia pun memastikan, proses naturalisasi ini tidak meninggalkan pembangunan sepak bola putri di akar rumput.
Sayangnya, Erick baru menjanjikan Liga Putri pada tahun 2027. Padahal, sebelumnya banyak pemain sepak bola putri Indonesia sudah menantikan adanya liga di Tanah Air
"Nah, grassroot-nya ini kita sedang bangun. Kalau ini terus berjalan empat tahun, baik tim nasional maupun grassroot-nya, kita baru memberanikan diri baru ada liga putri di 2027. Jadi grassroot, tim nasional, dan liganya sudah (bisa) berjalan seiring," tutur Erick.