DPR Minta Pemerintah Perkuat Deteksi Dini Covid-19

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk memperkuat deteksi dini penyebaran covid-19. Ini diperlukan setelah terjadi lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara Asia.

"Peningkatan kasus covid-19 di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong harus menjadi alarm kewaspadaan bagi Indonesia. Meski kasus dalam negeri menurun, kita tidak boleh lengah," ujar Netty dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6) di Jakarta.

Ia mengapresiasi Surat Edaran Kementerian Kesehatan yang telah diterbitkan. Namun, Netty mengingatkan agar pemerintah tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif dalam melindungi masyarakat.

Menurut Netty, kebijakan antisipatif yang tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes ini harus dibarengi dengan implementasi di lapangan, terutama dalam penguatan sistem deteksi dini, pelaporan kasus, dan edukasi masyarakat.

"Surat Edaran tidak cukup jika hanya berhenti di meja birokrasi. Perlu ada percepatan koordinasi lintas sektor hingga ke level fasilitas kesehatan terdepan di lapangan," tegas Politikus PKS ini.

Netty juga menyoroti pentingnya strategi komunikasi publik yang efektif agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada. Termasuk menggencarkan edukasi soal pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, penggunaan masker bagi yang sakit, serta kesadaran untuk segera memeriksakan diri jika bergejala.

"Jangan sampai masyarakat justru abai karena merasa pandemi sudah usai," imbuh Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI ini.

Netty juga meminta agar Pemerintah mulai melakukan pengawasan di pintu-pintu perbatasan, keluar masuk orang/warga, pelabuhan dan bandara. Menurutnya mobilitas warga dari satu tempat ke tempat lain, termasuk dari luar negeri ke Indonesia menjadi salah satu pintu penularan Covid-19.

Lebih lanjut, Netty mengingatkan agar pemerintah tetap menyiagakan sistem layanan kesehatan, termasuk ketersediaan fasilitas, tenaga medis, dan alat pelindung diri (APD) jika terjadi lonjakan kasus secara tiba-tiba.

"Kita sudah belajar banyak selama pandemi kemarin. Jangan sampai kita mengulang ketidaksiapan hanya karena terlalu percaya diri melihat tren penurunan," tutur Netty.