21 Februari 2022
20:07 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldi, meminta Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto, tidak banyak berpolemik dalam masa jabatannya.
Sebagai Gubernur Lemhanas, Andi diminta tidak banyak menimbulkan wacana-wacana yang menjadi kontroversi. Misalnya, seperti wacana Polri berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau narasi-narasi lain soal TNI dan rakyat.
"Semoga Pak Andi amanah dan mampu menjaga Lemhannas menjadi lembaga yang disegani tanpa banyak polemik," ucap Bobby saat dihubungi wartawan, Senin (21/2).
Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, daripada menimbulkan polemik, Andi perlu fokus untuk memperbaiki Lemhannas. Sebab masih banyak pekerjaan rumah bagi Andi sebagai Gubernur Lemhannas ke depannya.
"Pekerjaan rumah utama Pak Andi adalah soal melakukan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis dalam memperkokoh keutuhan NKRI," ujar Bobby.
Di sisi lain, Bobby mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih Andi sebagai Gubernur Lemhannas meskipun bukan dari kalangan militer. Menurutnya, sudah tidak elok jika masih mendikotomi antara sipil dan militer.
Andi merupakan Gubernur Lemhannas keempat yang berasal dari sipil. Sebelum Andi, adalah Agus Widjojo yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal. Kemudian sebelumnya ada Budi Susilo Supandji dan Muladi yang juga berasal dari sipil.
"Saya rasa tepat pilihan Presiden Jokowi mempercayakan lembaga pembentukan karakter pemimpin-pemimpin sipil dan militer, tanpa perlu lagi mendikotomikan antara sipil dan militer," tutur Bobby.
Andi telah dilantik oleh Presiden Jokowi pada Senin (21/2). Usai pelantikan, Andi mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah memberikan sejumlah arahan dalam memimpin Lemhannas ke depan.
Di antaranya, penguatan transformasi Lemhannas sehingga dapat sesuai dengan tantangan geopolitik abad ke-21. Sehingga Lemhannas bisa menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan untuk mencetak kepemimpinan nasional. "Serta bisa menjadi dapur kajian strategis bagi presiden untuk isu isu lokal regional dan global," katanya.
Presiden disebutnya juga memberikan arahan kepada Lemhannas untuk menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan. Lemhannas diminta bisa merancang proyeksi geopolitik Indonesia menuju Indonesia 2045 yang disegani di tingkat regional dan global.
"Itu tugas-tugas yang diberikan kepada saya dan dengan perangkat yang ada di Lemhannas, saya akan berusaha secepat-cepatnya agar capaian dari tugas-tugas itu bisa segera terealisasi," katanya.