01 Agustus 2023
18:01 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), segera mencegah berkembangnya bibit-bibit Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di dunia pendidikan.
Dia menilai, bibit-bibit awal berkembangnya LGBT sudah mulai terlihat di institusi pendidikan. Contohnya, kasus mutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta oleh terduga pelaku dari kaum LGBT, dan soal adanya toilet untuk gender netral di sekolah internasional.
"Kemendikbudristek RI perlu waspada dan harus segera bertindak. Kami juga mendesak aparat berwenang segera turun tangan,” ujar Fikri dalam keterangannya, Selasa (1/8).
Menurut dia, Kemendikbudristek sudah seharusnya hadir sebagai bentuk kepedulian pemerintah melindungi generasi bangsa dari segala bentuk perilaku menyimpang, termasuk LGBT.
Dia mengatakan, Kemendikbudristek perlu memasukkan agenda pencegahan terhadap perilaku LGBT di dunia pendidikan ke dalam rumusan rencana induk pendidikan hingga 15-25 tahun mendatang guna memenuhi amanat Konstitusi.
"Pejabat di Kemendikbud tidak merespons kasus-kasus yang ada. Sudah saatnya turun tangan kalau perlu dimasukkan ke rencana induk pendidikan sampai 25 tahun ke depan," jelas Politisi PKS ini.
Fikri menekankan, pendidikan sejatinya mesti berkarakter moral serta menjunjung tinggi nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, sesuai dengan landasan kuat di konstitusi negara.
Harapannya, pencegahan perilaku LGBT di dunia pendidikan bisa mendukung program pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kokoh terhadap berbagai ancaman pada masa mendatang.
"Selain itu, perlu berkesinambungan sehingga siap untuk menghadapi dan menangkal dampak negatif dari budaya luar dan perubahan teknologi yang begitu cepat,” pungkas Fikri.