20 Januari 2025
18:56 WIB
DPR Bakal Dorong Mendiktisaintek Dievaluasi Buntut Pemecatan Pegawai
DPR mengaku akan menelusuri polemik yang ada di Kemendiktisaintek, usai pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto udara Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Shutterstock/Creativa Images
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya akan mendorong evaluasi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro bila dianggap perlu.
Dasco memastikan DPR berkomitmen melalui komisi teknis terkait akan melakukan pemantauan dari kinerja Satryo setelah adanya demonstrasi ratusan ASN Kemendiktisaintek akibat pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak.
"Tentunya nanti kita akan minta komisi teknis yang terkait dengan kementerian juga untuk melakukan pemantauan dan evaluasi-evaluasi jika dianggap perlu," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1).
Dasco menambahkan, DPR akan menelusuri polemik yang ada di Kemendiktisaintek. Agar nantinya bisa menyimpulkan dan menemukan solusi dari polemik yang ada di Kemendiktisaintek.
Lantaran Dasco mengaku baru mengetahui informasi polemik di Kemendiktisaintek siang ini dan belum terlalu detail mendalami.
"Kita akan pelajari kita akan kaji baru nanti ditentukan langkahnya seperti apa," imbuh Ketua Harian Partai Gerindra itu.
Diketahui, pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar aksi protes dugaan pemecatan pegawai tak sesuai prosedur oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Satryo bernama Neni Herlina dan dia menceritakan jika pemecatannya itu dilakukan secara tidak etis. Pemecatan diduga akibat persoalan pergantian meja kerja di ruangan Satryo.
"Saya sih sepertinya sudah ditandain, ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu, saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ungkap Neni.