22 Mei 2024
17:40 WIB
DPR Akan Pelajari Potensi Bahaya Starlink
Internet satelit Starlink sempat disebut Guru Besar Komunikasi Unair, Henri Subiakto, berpotensi membuat perusahaan nasional di bidang telekomunikasi dan penyedia layanan internet bangkrut, selain itu juga berpotensi dimanfaatkan kekuatan separatis
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi seseorang mengakses akun melalui gawai untuk masuk ke pemancar jaringan internet satelit Starlink. Shuttertock/Hadrian
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengatakan, pihaknya akan segera mempelajari adanya potensi buruk dari internet satelit Starlink yang baru saja diluncurkan di Indonesia.
Dia menyebut, perlu waktu untuk mempelajari penuh dampak bahaya dari internet satelit Starlink ini. Termasuk, potensi Starlink digunakan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab.
"Saya mohon waktu karena ini harus dipelajari sedalam-dalamnya. Pengaruhnya itu kan sulit untuk dideteksi," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5).
Hasanuddin menjelaskan, adanya potensi dampak buruk dari Starlink ini awalnya diungkapkan beberapa pakar yang menyebut bahwa penggunaan Starlink tidak memerlukan biaya tinggi, yang berimbas pada perusahaan lokal.
Namun dia menyebut, Komisi I DPR sampai saat ini masih belum memiliki kesimpulan terhadap penggunaan Starlink dan dampaknya. Baik dari sisi ekonomi berkaitan dengan perusahaan lokal, ataupun dari sisi keamanan.
"Sekali lagi bagaimana kesimpulannya kami akan pelajari karena harus mencari yang ahlinya," tutur Politikus PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto tidak setuju Starlink diizinkan beroperasi di Indonesia. Ia menilai Starlink berpotensi membuat perusahaan nasional di bidang telekomunikasi dan penyedia layanan internet bangkrut.
Selain itu, Starlink juga berpotensi dimanfaatkan kekuatan separatis seperti KKB/OPM dan lain-lain untuk komunikasi mereka tanpa terdeteksi negara atau pemerintah. Lantaran sambungannya langsung melalui satelit dan tidak memerlukan BTS.
"Starlink berpotensi akan mengoyak NKRI,” kata Henri dalam tulisan berjudul Starlink Berbahaya Bagi Indonesia yang dibagikan lewat akun X pribadinya.