c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

11 September 2025

18:18 WIB

Disegel, Pabrik Diduga Penyebab Radioaktif Cemari Udang

Aktivitas peleburan besi dan baja dekat pabrik pengolahan udang di Cikande, disinyair jadi ihwal cemaran  zat radioaktif Cesium-137 di Cikande.

Editor: Rikando Somba

<p>Disegel, Pabrik Diduga Penyebab Radioaktif Cemari Udang</p>
<p>Disegel, Pabrik Diduga Penyebab Radioaktif Cemari Udang</p>

Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menunjukkan udang vaname hasil budi daya dengan sistem bioflok di Desa Domas, Kabupaten, Serang, Banten, Kamis (10/7/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas.

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, Kamis (11/9) mengungkapkan, dugaan sementara cemaran radioaktif Cesium-137 ditemukan di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten karena aktivitas peleburan besi dan baja dekat pabrik pengolahan udang. Menteri Hanif mengatakan pemerintah sudah menyegel dan melokalisasi titik yang terindikasi tercemar zat radioaktif Cesium-137 di Cikande.

"Memang diindikasi industri peleburan besi dan baja menjadi salah satu penyebabnya. Karena, mungkin menggunakan scrap besi dan baja yang tidak termonitor pada saat dilebur," kata Menteri Hanif  yang ditemui usai pengukuhan kader Gerakan Pilah Sampah di Jakarta Utara, Kamis.

Dia mengatakan tim dari KLH bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kepolisian RI, dan sejumlah pihak lain sudah menyisir lokasi tersebut. Penyegelan dan lokalisasi kemudian dilakukan di titik yang terdeteksi tercemar dengan penyisiran masih berlanjut sampai saat ini.

Terkait kontainer udang beku untuk ekspor ke AS yang dikembalikan ke Indonesia, dia memastikan sudah dilakukan pemeriksaan ulang. Dari hasil pemeriksaan, pihaknya idak menemukan cemaran radioaktif dari lebih 10 kontainer.

"Ini yang kemudian agak susah ya, sudah terlanjur digembar-gemborkan udang kita. Padahal, tidak semua dan hanya karena kecelakaan, keteledoran kecil saja. Jadi, udang-udang kita masih aman," jelas Hanif.

Laporan CBP
Mengenai langkah lanjutan mengenai temuan tersebut, dia mengatakan pemerintah sedang menyusun langkah selanjutnya yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) AS menerima laporan dari Custom Border Protection terkait satu kontainer udang Indonesia yang terdeteksi tercemar radioaktif Cesium-137 dalam jumlah tertentu.

Dari pemeriksaan, FDA kemudian menetapkan status red list   hanya pada produk udang dari PT BMS yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande. 

Baca juga: Shrimp Club Indonesia Pastikan Udang Ekspor Aman Dikonsumsi

Di dalam negeri, KLH, KKP, Bapeten kemudian menelusuri rantai pasok bahan baku udang PT BMS yang berasal dari Lampung dan Pandeglang.

Hasil penelusuran memastikan tidak ada temuan Cesium-137 di tambak maupun bahan baku, sehingga kontaminasi diduga berasal dari luar lingkungan pabrik pengolahan.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan sejumlah lokasi lain yang tercemar zat radioaktif, menyusul temuan pencemaran bahan radioaktif Cesium-137 di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Sementara, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Ishak menyebutkan lokasi baru yang ditemukan terletak tidak berjauhan dari lokasi temuan awal.

"Bapeten telah melakukan monitoring radioaktivitas lingkungan hingga radius lima kilometer. Dan berdasarkan hasil monitoring, ditemukan beberapa lokasi lain yang menunjukkan paparan radiasi yang cukup tinggi," katanya dikutip dari Antara.

Ishak menyebut Bapeten bersama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan penanganan sementara dengan memasang tali pembatas di lokasi-lokasi tersebut. 

"Berdasar indikasi awal, ada dugaan bahwa kontaminasi disebabkan karena lepasan ke udara dari proses peleburan logam di industri peleburan logam yang ada di daerah tersebut," ujarnya.

Baca juga: Isu Udang Terkontaminasi, Mendag Jamin Ekspor Udang ke AS Lancar

Sebelumnya, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Bapeten Zulkarnain menjelaskan bahwa Cesium-137 adalah zat radioaktif buatan yang tidak mungkin ditemukan di alam dan biasa dimanfaatkan untuk keperluan industri, seperti alat ukur kepadatan dan aliran.

"Cesium-137 termasuk kategori radiasi pengion yang mampu memberikan dampak biologi pada kesehatan manusia. Dalam jangka panjang, tentu saja ini juga sangat berbahaya," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar