29 April 2024
13:50 WIB
Dinsos Daerah Bentuk Tim Penanggulangan Penyakit Jiwa
Tim penanggulangan penyakit jiwa akan bertugas mulai dari identifikasi, pendataan dan perawatan ODGJ.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Potret ODGJ di Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Bar at, Kamis (11/8/2022). ValidNewsID/Gisesya Ranggawari.
TANJUNG SELOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membentuk tim khusus yakni, Tim Penanggulangan Penyakit Jiwa.
“Tim ini akan bertugas dalam berbagai aspek, mulai dari identifikasi dan pendataan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa),” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nunukan, Farida Iriyani di Nunukan, Senin (29/40 seperti dikutip dari Antara.
Tim itu, kata dia, juga melaksanakan penanganan dan pemulihan, pemberdayaan, dan reintegrasi ODGJ. Farida mengungkapkan tim itu dibentuk untuk meningkatkan pelayanan dan penanggulangan penyakit jiwa di Kabupaten Nunukan.
Meskipun Dinas Sosial bukan satu-satunya instansi yang menangani ODGJ, kata dia, peran mereka sangatlah penting. Dinas Sosial bekerja sama dengan berbagai instansi lain, seperti Satpol-PP, puskesmas, dan rumah sakit, memastikan ODGJ mendapatkan perawatan dan pendampingan yang tepat dan komprehensif.
Ia mengungkapkan Dinas Sosial memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas dalam menangani ODGJ. ODGJ yang terlantar dan tidak memiliki keluarga akan dibantu untuk mendapatkan perawatan di puskesmas atau rumah sakit.
Setelah ODGJ dinyatakan sembuh atau kondisinya stabil, lanjutnya, Dinas Sosial akan memfasilitasi mereka untuk mengikuti pelatihan keterampilan. Ditambah, fasilitasi bantuan modal usaha agar mereka dapat hidup mandiri.
Selain itu, lanjut dia, Dinsos Nunukan juga gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit jiwa.
“Ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang ODGJ, sehingga mereka tidak lagi mendiskriminasi atau menganiaya ODGJ,” ujar dia.
Farida mengajak masyarakat lebih peduli dan toleran terhadap ODGJ.
"ODGJ adalah manusia seperti kita yang membutuhkan bantuan dan dukungan. Mari kita bersama-sama membantu mereka untuk sembuh dan kembali ke kehidupan normal," ujarnya.
Demi meningkatkan kepedulian dan toleran masyarakat, Dinas Sosial juga akan melaksanakan seminar dan lokakarya tentang penyakit jiwa, termasuk menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang ODGJ.
“Bisa juga dengan membuat film atau video edukasi tentang ODGJ dengan harapan stigma terhadap ODGJ dapat dihilangkan dan mereka dapat hidup dengan layak di tengah masyarakat,” kata Farida.