c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 November 2022

13:00 WIB

Dinkes Periksa Ginjal Tikus Liar

Dinkes periksa ginjal tikus untuk mencegah penyakit leptospirosis yang pernah menyerang.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Dinkes Periksa Ginjal Tikus Liar
Dinkes Periksa Ginjal Tikus Liar
Ilustrasi tikus liar. dinkes.sulbarprov.go.id.

TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengambil sampel ginjal pada empat ekor tikus liar yang ditangkap di daerah endemi leptospirosis. Tindakan itu untuk mengantisipasi merebaknya penyakit menular mematikan tersebut di masyarakat.

"Ini upaya kami sebagai bentuk kewaspadaan terhadap leptospirosis," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Sabtu (5/11).

Ginjal tikus yang sudah terambil selanjutnya di bawa ke laboratorium untuk dilakukan penelitian, apakah mengandung bakteri leptospira atau tidak.

Jika ditemukan, maka Dinkes Tulungagung akan melakukan pemeriksaan dalam skala lebih luas kepada masyarakat. Hal itu perlu untuk mengetahui lagi apakah bakteri sejenis sudah menjangkit pada manusia.

Selain itu, Dinkes Tuungagung akan merekomendasikan pembasmian untuk pengendalian hama tikus di lingkungan dekat pemukiman penduduk. Terutama, di daerah yang dinyatakan berstatus endemis.

Ada dua desa yang saat ini menjadi fokus gerakan kewaspadaan leptospirosis, yakni Desa Bono dan Ngranti, Kecamatan Boyolangu.

Di dua desa ini, Dinkes Tulungagung sudah memasang sedikitnya 50 alat jebakan tikus. Pengambilan sampel ginjal dengan demikian akan diperbanyak untuk memperkuat akurasi penelitian terhadap potensi wabah leptospirosis di lingkungan pemukiman.

Desa Bono dan Ngranti dipilih lantaran tergenang banjir saat hujan ekstrem beberapa waktu lalu. Saat banjir, tikus yang biasanya berada di persawahan atau kadang mencari tempat kering di pemukiman. 

Di dua desa ini juga ditemukan riwayat leptospirosis pada 2019 dan kemungkinan masih ditemukan dalam tubuh tikus.

Gejala leptospirosis pada manusia biasanya ditandai dengan kondisi badan mengalami panas tinggi. Kemudian, kulit kelopak mata bagian dalam menguning, serta nyeri perut yang disertai pengerasan pada organ ginjal.

Kasus leptospirosis di Tulungagung ini sempat mendorong peningkatan kewaspadaan tinggi. Seiring, teridentifikasi 12 orang terjangkit leptospira pada 2012. Temuan kasus saat itu tersedar di Kecamatan Gondang, Sendang, Boyolangu, dan Tulungagung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar