18 Oktober 2024
19:53 WIB
Demokrat Yakin Herindra Bisa Buat BIN Makin Profesional
Partai Demokrat berharap BIN tidak dijadikan alat untuk kepentingan politik kekuasaan mengawasi lawan politik
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra tiba di ruang Komisi I untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai Kepala BIN, Rabu (16/10/2024). AntaraFoto/Muhammad Iqbal
JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, yakin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru, Muhammad Herindra akan membuat BIN lebih netral. Ia berharap BIN tidak dijadikan alat untuk kepentingan politik kekuasaan mengawasi lawan politik.
"Kami optimis dan menaruh harapan BIN ke depan akan semakin profesional, memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga netralitas dalam menjaga kekuasaan," ujar Kamhar saat dikonfirmasi, Jumat (18/10) di Jakarta.
Menurutnya, Herindra memiliki latar belakang yang gemilang dan memadai, termasuk untuk menempati posisi ini yang didukung pengalamannya di bidang intelijen. Ia optimistis Herindra mampu menjadikan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang utama dan diutamakan.
"Kami percaya Pak Herindra akan mampu menjalankan penugasan dan amanah ini dengan penuh tanggung jawab," ucap Kamhar.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berpesan agar BIN bisa bekerja dalam senyap, memiliki komitmen terkait netralitas menjaga kekuasaan, profesional, serta amanah untuk rakyat, bangsa, dan negara.
"Visi tajam calon Kepala BIN tegas, tepat, adaptif, jelas, akuntabel, modern," ungkap Ibas, Kamis (17/10) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Diketahui, Muhammad Herindra mendapatkan dukungan dari Fraksi Partai Demokrat sebagai calon Kepala BIN. Ibas menyampaikan dukungannya terhadap Herindra dengan mengapresiasi kelengkapan profil dan rekam jejaknya yang dinilai mumpuni untuk memimpin institusi intelijen tertinggi di Indonesia.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan evaluasi, Herindra dinilai layak menjadi Kepala BIN. Misalnya dari sisi kelengkapan profil sampai kerja sama dengan presiden terpilih menjadi pertimbangan Demokrat menyetujui Herindra.
"Boleh kami katakan, kelengkapan profil: check, kemampuan manajerial: check, pengalaman non-intelijen dan intelijen: check, kesetiaan dan amanah pekerjaan: check. Dan yang tak kalah penting, kerja sama dengan Presiden Terpilih juga: check," tutur Ibas.