18 Maret 2024
19:23 WIB
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Demak kembali terendam banjir akibat enam tanggul jebol.
Abdul menyebutkan, pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3), tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah juga kembali jebol pada Minggu (17/3). Hal serupa pernah terjadi pada awal bulan Februari 2024 yang lalu.
“Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3), sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter,” ujar Abdul dalam keterangan yang diterima, Senin (18/3).
Kecamatan di Demak yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah. Tercatat ada 93.149 jiwa yang terdampak banjir, 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik. BPBD setempat juga masih bersiaga dengan kondisi banjir.
“Saat ini arus banjir di ruas jalan Demak-Kudus semakin deras dan berpotensi membahayakan perahu evakuasi, tetapi BPBD Kabupaten Demak masih berusaha mengevakuasi warga terdampak banjir bersama TNI, POLRI, dan relawan,” ujar Abdul.
Dia menambahkan, BNPB telah menyerahkan bantuan dukungan operasional guna percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Jawa Tengah berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada sembilan pemerintah daerah terdampak banjir masing-masing sebesar Rp250 juta. Sembilan kabupaten atau kota tersebut antara lain Kota Semarang, Kabupaten Kudus, kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten kendal, Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Pekalongan.
BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dan keperluan pribadi para pengungsi, seperti paket sembako, makanan siap saji, biskuit protein, hygiene kit, sabun cair, pompa alkon, lampu solar panel, tenda keluarga, tenda pengungsi, selimut, matras, velbed, perahu polytilen, perahu karet dan mesin, chainsaw, kasur lipat, pampers, mobil dapur umum, dan pompa portabel.
“BNPB juga menyerahkan bantuan DSP kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kodam IV Diponegoro, dan Polda Jawa Tengah masing-masing sebesar Rp.350 juta,” ujar Abdul.