c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

15 Desember 2023

17:48 WIB

Debat Capres-Cawapres Penting Untuk Pengaruhi Pemilih

Berdasarkan hasil-hasil survei oleh banyak lembaga, angka pemilih swing voters masih cukup tinggi, yakni di kisaran 20-an persen

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Nofanolo Zagoto

Debat Capres-Cawapres Penting Untuk Pengaruhi Pemilih
Debat Capres-Cawapres Penting Untuk Pengaruhi Pemilih
Debat Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Antara Foto/Galih Pradipta

JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan efek debat capres-cawapres pengaruhnya terbatas atau minimal. Namun, khusus situasi di Indonesia yang pemilihan presidennya mengenal sistem dua putaran, debat capres-cawapres menjadi strategis.

“Debat saya kira akan menjadi penting untuk memengaruhi pemilih meskipun efeknya akan minimal, tapi dalam sistem dua putaran dia akan jadi strategis,” jelas Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, dalam acara Tinjauan Pasca-Debat Capres yang digelar hibrid, Jumat (15/12)

Menurutnya, ada beberapa kondisi yang membuat debat itu berpengaruh. Pertama, jika terjadi volatilitas suara yang tinggi. Berkaca dari hasil-hasil survei setahun terakhir, volatilitas suara terjadi. 

Arya mencontohkan, ada kandidat yang 6-8 bulan sebelumnya tinggi, kemudian mengalami penurunan. Lalu, ada kandidat yang mungkin 6-8 bulan sebelumnya itu di posisi dua dan ketiga, sekarang mengalami kenaikan.

“Jadi, ketika terjadi volatilitas itu, faktor debat akan terlihat sebagai salah satu hal yang akan ditunggu oleh pemilih,” ucapnya.

Lalu, debat capres akan jadi berpengaruh apabila angka kalau angka pemilih yang masih gamang terhadap pilihan politiknya. Dengan kata lain, swing voters-nya tinggi. 

Berdasarkan hasil-hasil survei yang dilakukan oleh banyak lembaga, angka pemilih swing voters masih cukup tinggi, yakni di kisaran 20-an persen.

Untuk kondisi seperti ini, disampaikan Arya, salah satu referensi utama swing voters adalah debat capres-cawapres. Artinya, kondisi ini akan punya pengaruh.

Kemudian, kondisi berikutnya adalah memengaruhi pemilih undecided voters atau kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan. Diakuinya, angka undecided voters relatif rendah. Angkanya di kisaran 5-10%.

“Tapi, dalam kondisi di mana undecided voters 5-10% dan kita menganut sistem dua putaran, tentu bagi pemilih yang undecided voters tadi, faktor debat tentu akan menjadi referensi juga bagi mereka,” jelas Arya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar