c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

07 Maret 2024

17:18 WIB

Cukai Minuman Berpemanis Dapat Cegah 3,1 Juta Kasus Diabetes

Penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan menurut hasil riset CISDI akan mencegah 455.310 kematian akibat diabetes tipe dua

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

Cukai Minuman Berpemanis Dapat Cegah 3,1 Juta Kasus Diabetes
Cukai Minuman Berpemanis Dapat Cegah 3,1 Juta Kasus Diabetes
Karyawan menata minuman berpemanis di salah satu toko retail, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Antara Foto/Cahya Sari

JAKARTA - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) melakukan riset terkait dampak cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) terhadap beban diabetes. Riset itu memproyeksikan, tanpa penerapan cukai MBDK, jumlah kasus baru diabetes tipe dua akan mencapai 8,9 juta sepanjang 2024-2033.

Sementara itu, dengan penerapan cukai, kasus baru diabetes tipe dua hanya mencapai 5,8 juta dalam kurun waktu yang sama. Hal ini dengan estimasi cukai MBDK diterapkan pada 2024.

"Cukai MBDK yang meningkatkan harga jual sebesar 20% akan mampu mencegah hingga 3,1 juta kasus baru diabetes pada 2033 secara kumulatif," terang Health Economics Research Associate CISDI, Muhammad Zulfiqar Firdaus, dalam acara diseminasi riset yang diadakan di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Kamis (7/3).

Dia melanjutkan, penerapan cukai juga akan mencegah 455.310 kematian akibat diabetes tipe dua. Dengan cukai, angka kematian dalam kurun waktu sepuluh tahun diestimasikan mencapai 938.107 kematian. Sedangkan, tanpa cukai angka kematian dalam kurun waktu yang sama mencapai 1,3 juta.

Zulfiqar mengatakan, CISDI merekomendasikan pemerintah untuk segera menerapkan cukai MBDK sebesar minimal 20%. Kebijakan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia Emas 2045 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Tepatnya, poin ketiga tentang mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiga pada 2030.

Nantinya, pendapatan dari cukai MBDK dapat digunakan untuk mendanai program atau fasilitas kesehatan masyarakat. Misalnya, program yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

Dia juga berharap pemerintah tidak bergantung pada edukasi. Sebab, hal ini sulit menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Belum lagi, dari segi lingkungan MBDK mudah dijumpai di pasaran dengan harga yang murah.

"Kita berharap nantinya kebijakan ini (cukai MBDK) akan berkontribusi dalam pembangunan lingkungan pangan yang sehat dan berkelanjutan," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar