c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 Agustus 2025

18:19 WIB

CKG Sekolah Perlu Dibuat Menyenangkan

Di jenjang SD, petugas diminta untuk menggunakan cerita, boneka, dan video animasi untuk menjelaskan Cek Kesehatan Gratis dan manfaatnya

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>CKG Sekolah Perlu Dibuat Menyenangkan</p>
<p>CKG Sekolah Perlu Dibuat Menyenangkan</p>

Sejumlah murid membersihkan lingkungan sekolah saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri 83 Lambiri, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (10/4/2025). ANTARA FOTO/Arnas Padda


JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah perlu dilaksanakan secara menyenangkan. Hal ini mengingat para murid mungkin merasa takut menjalani pemeriksaan kesehatan, terutama murid SD.

"Kita perlu melakukan tips dan trik supaya pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis ini suasananya tidak membuat anak-anak takut dan seram, tapi penuh suasana yang menggembirakan," ujar Ketua Tim Kerja Program Prioritas Penguatan Pendidikan Karakter Kemendikdasmen, Minhajul Ngabidin, dalam Sosialisasi Pelaksanaan CKG di SD yang digelar daring, Selasa (5/8).

Dia melanjutkan, tips pertama yang perlu dilakukan adalah sosialisasi dengan bahasa anak. Di jenjang SD, petugas dapat menggunakan cerita, boneka, dan video animasi untuk menjelaskan CKG dan manfaatnya. Petugas juga perlu menghindari kata-kata seperti "disuntik" dan menggantinya dengan yang lebih ramah, misalnya mengobrol dengan dokter.

Kedua, guru perlu berperan sebagai penyemangat dan penenang murid. Secara khusus, guru perlu bercerita dan membimbing secara personal jika ada murid yang takut.

Ketiga, berdayakan pengalaman teman sebaya. Misalnya, murid yang sudah menjalani CKG bercerita tentang pengalamannya yang tidak menakutkan. Hal ini bisa membuat anak lain lebih tenang.

Keempat, libatkan orang tua dengan pendekatan yang positif. Contohnya, kirim surat pemberitahuan dengan bahasa yang persuasif dan adakan grup komunikasi dengan orang tua. Orang tua juga perlu didorong untuk memotivasi anak ikut CKG sebelum hari-H.

Kelima, sekolah perlu berkoordinasi dengan puskesmas. Langkah ini untuk memastikan proses CKG berjalan tertib dan aman, sehingga anak tidak perlu menunggu lama.

"Kalau perlu beri reward. Sebuah reward kecil mungkin membuat anak merasa dihargai karena sudah bisa melewati masa pemeriksaan yang sebelumnya ditakuti," tambah Minhajul.

Dia juga mengingatkan, sekolah perlu menjadikan CKG sebagai bagian dari pendidikan kesehatan dan pendidikan karakter. Misalnya, dengan menyisipkan CKG dalam pelajaran IPA dan PJOK. Lalu, membangun kebiasaan hidup sehat di sekolah. Cara-cara ini membuat edukasi kesehatan berjalan secara terintegrasi.

Sebelumnya, CKG Sekolah dimulai secara nasional pada Senin (4/8). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan sekitar 53 juta murid mengikuti CKG tahun ini. Sementara itu, jumlah satuan pendidikan yang menjadi sasaran CKG mencapai 282.317 unit, mulai jenjang SD/sederajat hingga SMA/sederajat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar