c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 Juli 2022

19:39 WIB

Capres Di 2024 Diharap Miliki Pengalaman Kepala Daerah

Saat ini, Indonesia dinilai membutuhkan pemimpin teknokrat

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Nofanolo Zagoto

Capres Di 2024 Diharap Miliki Pengalaman Kepala Daerah
Capres Di 2024 Diharap Miliki Pengalaman Kepala Daerah
Ilustrasi pemilu. Antarafoto

JAKARTA - Hasil survei CiGMark memunculkan empat besar nama yang dipilih masyarakat pada pilihan presiden 2024 nanti, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Philips Jusario Vermonte mengatakan, pilihan masyarakat pada survei itu sudah tepat. Alasannya, tiga di antara nama yang muncul itu memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

Senior Fellow Center for Strategic and International Studies (CSIS) ini menjelaskan, kepala daerah sehari-harinya sudah akrab dengan persoalan pelayanan ke masyarakat dengan alokasi anggaran. Kemudian persoalan pandemi covid-19, seperti penyediaan vaksin.

“Bagaimana menghijaukan provinsi, bagaimana menyelesaikan persoalan global. Kemudian masalah perubahan iklim, ini berkaitan dengan panen gagal yang makin ruwet. Maka itu menurut saya yang dibutuhkan adalah pemimpin teknokrat,” ujarnya, dalam acara bertajuk Adu Kuat Capres 2024 dan Potret Kinerja Lembaga Negara, di Jakarta, Selasa (5/7)

Philips menjelaskan, kepala daerah mempunyai bekal pengalaman untuk mengatasi suatu masalah jika nanti terpilih sebagai presiden. “Yang kita butuhkan itu adalah pemimpin yang punya pemahaman government seperti kepala daerah,” jelasnya.

Dalam survei CiGMark terdapat 18 nama yang diuji menjadi capres. Hasilnya, ada 4 nama yang menonjol, yaitu Ganjar Pranowo didukung oleh 24,4%, Prabowo Subianto 23,0%, Anies Baswedan 15%, dan Ridwan Kamil 9,5%.

 “Sedangkan sisanya ada Sandiaga Uno dan lainnya. Sisanya di bawah 5 persen,” jelas Pendiri CiGMark, Setia Darma.

Namun demikian, menurutnya peluang terjadinya perubahan konstelasi masih sangat memungkinkan. Karena jumlah swing voter yang terpotret pada survei ini mencapai 54,8%.

Setia menerangkan, survei dilakukan pada 9 - 17 Juni 2022 di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling kepada responden yang berusia 15 tahun (pada 14 Februari 2022) ke atas dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan Computer Assisted Personal Interview (CAPI). Survei ini memotret peta dukungan capres menjelang 2024. Margin of error dari survei ini adalah 2,94%. 

Di survei ini, CiGMark melakukan pengujian kepada 18 nama tokoh yang dinilai mempunyai potensi untuk turut serta dalam kontestasi Pilpres 2024. Ada beberapa pertimbangan dan latar belakang yang diperhatikan, misalnya pimpinan partai politik, kepala daerah di daerah padat penduduk dan menjadi perhatian publik. 

Selain itu, beberapa menteri yang sedang menjabat pada jajaran kabinet saat ini juga diuji sebagai kandidat presiden - wakil presiden.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar