c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

06 November 2021

14:45 WIB

Camat Di Purwakarta Dilarang Ke Luar Kota

Potensi bencana seperti banjir, langsor, dan pohon tumbang masih mengintai wilayah Purwakarta.

Editor: Rikando Somba

Camat Di Purwakarta Dilarang Ke Luar Kota
Camat Di Purwakarta Dilarang Ke Luar Kota
Ilustrasi akan datangnya hujan lebat. ANTARAFOTO/Arnas Padda

BOGOR – Para camat di lingkungan kabupaten Purwakarta tak bisa bepergian ke luar kota dalam beberapa waktu belakangan ini. Mereka harus berada di wilayahnya masing-masing. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika lewat Surat Keputusan Bupati Nomor 360/Kep.17-DPKB/2021 Tentang Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Purwakarta Tahun 2021, mengeluarkan larangan itu, agar para camat siap mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bakal terjadi akibat curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir ini.

"Kami meminta para camat untuk tetap waspada di wilayahnya masing-masing sebab potensi bencana seperti banjir, langsor, dan pohon tumbang masih mengintai wilayah Purwakarta," kata Ambu Anne, panggilan akrab Anne Ratna Mustika di Purwarta, Sabtu (6/11).

Anne mengatakan, banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta ada tiga tipe. Terhadap ketiganya, dinas terkait sudah melakukan mitigasi.

Pertama adalah  banjir bandang karena alih fungsi lahan, kerusakan hutan karena eksploitasi yang tidak terkendali. Banjir kedua disebabkan oleh luapan air sungai karena curah hujan yang tinggi . Dan banjir yang ketiga ada di kota yang disebabkan oleh saluran air yang tersendar akibat tumpukan sampah.

"Kami minta para camat untuk tidak bepergian ke luar kota, harus tetap waspada dan siaga," katanya, dikutip dari Antara.

Bupati Purwakarta juga mengimbau, warga dan kepala wilayah tetap melakukan Program Jumat Bersih, dengan membersihkan gorong-gorong yang tersendat oleh sampah.  

"Sementara untuk mitigasi kesehatan tadi juga saya sampaikan ke dinas kesehatan karena terjadi perubahan cuaca dapat menyebabkan beberapa penyakit timbul seperti diare, muntaber dan DBD. Juga harus dicek stok obat-obatan di puskesmas," ujarnya.

Bupati menyebutkan, ada beberapa kecamatan yang rawan banjir akibat luapan air sungai. Antara lain adalah; Kecamatan Campaka, Cibatu, Pondoksalam, dan Pasawahan. Sementara banjir akibat genangan juga sangat mengganggu sering terjadi di wilayah perkotaan. Sedang kecamatan yang rawan longsor meliputi Kecamatan Wanayasa, Sukasari, Maniis, dan Tegalwaru.

Banjir yang disebabkan oleh beberapa hal termasuk banjir bandang kaitan dengan alih fungsi lahan hutan dan kerusakan hutan dan itu bisa terjadi di beberapa kecamatan seperti Tegalwaru dan Kecamatan Bojong.

Kabupaten Purwakarta sendiri terdiri atas 17 kecamatan, yakni Kecamatan Purwakarta, Jatiluhur, Plered, Wanayasa, Sukasari, Maniis, Tegalwaru, Bojong, Campaka, Pondoksalam, Pasawahan, Darangdan, Sukatani, Kiarapedes, Cibatu, Babakancikao, dan Bungursari.

Minta Semua Pemda
Terhadap potensi bencana,  Menteri Sosial Tri Rismaharini mengimbau semua pemerintah daerah melakukan upaya mitigasi bencana dan mengecek daerah masing-masing untuk mengantisipasi dampak fenomena La Nina. Kali ini dampak tersebut diperkirakan lebih berat karena bersamaan dengan periode musim hujan di Tanah Air.

"Sebetulnya mitigasi pertama yang harus dilakukan adalah seluruh daerah mengecek kondisi yang rawan itu, semua 'ngecek', setelah itu disiapkan supaya tidak ada korban," ujar Risma di Posko Siaga Tagana Balai Kesenian Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11) malam.

Risma mengatakan pihaknya akan terus bersiaga, terutama di daerah rawan bencana. Terlebih kini belum memasuki puncak musim hujan, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Terutama yang rentan dampaknya hutan gundul, luapan sungai. Jadi, kita juga enggak tahu, mungkin rob dari laut," katanya.

Risma mengungkapkan pula, setelah pulang dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ia mendapat kabar bahwa permukaan air yang menggenangi rumah warga naik kembali. Padahal, menurutnya, wilayah tersebut sudah dikatakan aman saat dia tinggalkan.

Oleh karena itu, Risma meminta para camat untuk memetakan mana saja daerah yang dikhawatirkan akan terputus aksesnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar