c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

23 November 2022

15:54 WIB

BRIN: Capaian SDGS Indonesia Masih Rendah

Capaian SDGS Indonesia saat ini berada di peringkat ke-82 dari total 163 negara.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

BRIN: Capaian SDGS Indonesia Masih Rendah
BRIN: Capaian SDGS Indonesia Masih Rendah
Ilustrasi Sustainable Development Goals (SDGs). Dok/PBB/UN

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan, Indonesia belum sepenuhnya mencapai target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Sejumlah organisasi masyarakat sipil menilai capaian SDGs Indonesia di 2022 termasuk dalam kategori yang kemajuannya rendah.

“Peringat capaian SDGs Indonesia tahun 2022 berada pada peringkat ke-82 dari 163 negara. Khususnya dalam sektor energi yang merupakan tujuan ketujuh dari SDGs,” jelas Kepala Pusat Riset Politik BRIN Athiqah Nur Alami, dalam acara Diseminasi Hasil Kajian Kerjasama BPS dan BRIN Region Kalimantan, di Balikpapan, yang dipantau virtual, Selasa (23/11).

Karena itu, dia menilai pemerintah masih kurang ambisius untuk menurunkan emisi karbon dan menuju transisi energi baru terbarukan,

SDGs memiliki 17 tujuan global, termasuk soal energi. Tujuan global SDGs tersebut diharapkan agar pembangunan, perdamaian dan kemakmuran manusia dan bumi menjadi lebih baik untuk masa sekarang dan masa depan.

17 tujuan SDGs ini adalah: (1) Tanpa kemiskinan; (2) Tanpa kelaparan; (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan berkualitas; (5) Kesetaraan gender; (6) Air bersih dan sanitasi layak; (7) Energi bersih dan terjangkau; (8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (9) Industri, inovasi, dan infrastruktur; (10) Berkurangnya kesenjangan; (11) Kota dan komunitas berkelanjutan; (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) Penanganan perubahan iklim; (14) Ekosistem laut; (15) Ekosistem daratan; (16) Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh; dan (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Dalam deklarasi G20 di Bali yang baru usai beberapa waktu lalu, Athiqah mengatakan negara-negara anggota G20 telah juga bersepakat untuk mendorong transisi energi global dari penggunaan energi tak terbarukan seperti energi fosil menuju energi terbarukan. 

Dalam proses transisi itu pun negara-negara anggota juga harus mempertimbangkan keadilan di tingkat masyarakat, baik dalam konteks ekonomi sosial maupun lingkungan.

“Namun demikian di tengah komitmen internasional yang kita upayakan untuk dicapai, kita tahu bahwa dalam upaya mencapai target penurunan emisi dan juga transisi energi berkelanjutan tersebut perlu diakui bahwa kita Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan demografi,” papar dia.

Tantangan demografi ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, lalu masih stagnannya jumlah anak menderita stunting dan masih tingginya jumlah penduduk di area kumuh perkotaan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar