c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

09 April 2025

13:40 WIB

BRIN Bangun Bank Benih Rumput Laut

Bank benih rumput laut untuk memperbaiki sektor hulu budi daya rumput laut yang kini terkendala kurangnya bibit unggul.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BRIN Bangun Bank Benih Rumput Laut</p>
<p>BRIN Bangun Bank Benih Rumput Laut</p>

Ilustrasi: Petani memilah sisa rumput laut yang masih bisa dimanfaatkan usai terendam rob di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/2/2025). ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/rwa

MATARAM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumpulkan semua jenis rumput laut di Indonesia ke dalam bank benih untuk memperbaiki sektor hulu budi daya rumput laut yang kini terkendala kurangnya bibit unggul.

Kepala Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN Fahrurozi mengatakan, Indonesia memiliki sekitar 900 jenis rumput laut, tetapi hanya ada enam sampai sembilan jenis rumput laut yang bisa dibudidayakan untuk kepentingan komersial.

"Berbagai jenis rumput laut sedang kami koleksi untuk kami usahakan agar bisa dibudidayakan," ujarnya dikutip dari Antara di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (9/4).

Fahrurozi melanjutkan, BRIN sedang meneliti tiga jenis rumput laut yang siap untuk hilirisasi yaitu Caulerpa lentillifera atau anggur laut, Ulva lactuca atau rumput laut hijau pipih, dan genus ganggang merah Halymenia yang bisa menurunkan polusi gas metana.

Rumput laut merah Halymenia secara alami mampu menyerap gas metana yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Jenis rumput laut itu bisa digunakan sebagai pakan ternak untuk mengurangi gas metana yang dihasilkan oleh hewan ternak sapi.

Baca: KKP Bangun Modeling Budidaya Rumput Laut 50 Ha di Rote Ndao

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN Wahyu Purbiantoro mengungkapkan selama ini Indonesia mendatangkan bibit rumput laut merah dari Filipina yang sebagian besar bibit itu tidak bisa dikembangbiakkan.

Bibit rumput laut merah yang didatangkan secara impor tersebut tidak dapat dibuahi secara alami, sehingga menyulitkan proses mencari indukan dengan teknik pembibitan menggunakan spora.

BRIN menjadwalkan riset terhadap rumput laut merah pada pertengahan tahun 2025 mendatang. Lokasi bank benih rumput laut ada di kawasan Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN yang terletak di Lombok Utara, NTB.

Wahyu berharap melalui pembentukan bank benih, maka jenis rumput laut merah yang nantinya dapat dikomersialkan bisa terkoreksi, terutama yang dapat ditemukan di alam Indonesia.

"Kami mencoba varietas asli Indonesia yang berasal dari alam. Untuk sementara ini kami mau coba cari di Pulau Lombok dan Sumbawa, tetapi ke depan mungkin area bisa diperluas," ucap Wahyu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar