31 Mei 2023
10:36 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberi apresiasi kepada para pengelola kebun raya daerah untuk menjalankan fungsi-fungsi kebun raya, seperti Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Jawa Tengah.
Kebun raya ini mendapatkan penghargaan terbaik dalam pembangunan dan pengelolaan kebun raya daerah se-Indonesia.
“Karena komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Boyolali dan pembinaan dari BRIN,” urai Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN, Lukman Shalahuddin seperti dikutip dari brin.go.id, Senin (30/5).
Praktik baik ini, lanjut Lukman, akan diformulasikan agar menjadi benchmark model pengelolaan. Serta, bisa diimplementasikan di daerah lain.
BRIN, lanjut dia, berharap dapat menjadi pengungkit ekosistem riset dan inovasi daerah. Untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan, papar dia.
Sampai saat ini terdapat 51 kebun raya di Indonesia. Kebun raya tersebut terdiri dari lima kebun raya yang dikelola oleh BRIN, 41 dikelola pemerintah daerah, tiga dikelola Perguruan Tinggi, dan satu dikelola BUMN, serta dikelola swasta.
Kepala UPT Kebun Raya Indrokilo, Lilik Tri Wahyuni menerangkan, untuk fungsi konservasi dan pendidikan telah berjalan baik. Sementara itu, fungsi penelitian masih di level mahasiswa untuk tujuan penelitian tugas akhir, ataupun praktik kerja lapangan.
Sayangnya, lanjut Lilik, untuk kapasitas SDM, baik kuantitas maupun kualitasnya masih perlu ditingkatkan.
Tentang Kebun Raya Indrokilo
Kebun raya di Jawa Tengah memiliki luas sembilan hektare (ha) untuk konservasi tumbuhan-tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur. Diharapkan menjadi keunggulan komparatif Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Jumlah koleksi sebanyak 1.683 spesimen dan 368 spesies.
Kebun Raya ini memiliki tujuh ikon yaitu, Gerbang Pasingsingan, Bahtera Nabi Nuh, Air Terjun Niagara, Monumen Sosro Birowo, Ecological House, Labirin, dan Menara Pandang.
Kebun raya ini terletak di Kabupaten Boyolali yang dikaruniai letak geografis baik.
Membentang luas di sebelah timur laut Gunung Merapi, dekat dengan berbagai tempat wisata ternama, seperti Kota Surakarta, Yogyakarta, Magelang dan Salatiga. Dilalui Tol Trans-Jawa, dan dekat dengan Bandara Adi Sumarmo, Solo.
Inisiasi kebun raya ini merupakan visi Bupati periode 2010-2021 Seno Samudro. Dia ingin ada kebun raya guna meningkatkan investasi juga untuk menjaga lingkungan. Mempertahankan sumber-sumber air melalui konservasi tanaman, dan melestarikan budaya Jawa.
Pada 2015, usulan pendirian diajukan ke LIPI, dan akhirnya dapat diwujudkan pada 3 Mei 2019. Lalu, lahir Peraturan Bupati Boyolali Nomor 91 Tahun 2022 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Kebun Raya Indrokilo.
Visinya menjadi kebun raya terkemuka di dunia, dalam bidang konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur, untuk pemanfaatan yang berkelanjutan.