19 April 2023
19:09 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memaparkan hasil pertemuan dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA atau BPOM Arab Saudi). Fokus bahasan tentang eskpor pangan mengandung hewan untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
“Membahas akses produk pangan, khususnya pangan mengandung hewan yang akan memasok katering bagi jemaah haji Indonesia dan untuk perdagangan umum lebih luas," demikian pernyataan tertulis Kepala BPOM, Penny Lukito, di Jakarta, Rabu (19/4).
Penny sampaikan, dalam pertemuan, SFDA menyatakan hanya menerima unggas dari negara berstatus kesehatan bebas Avian Influenza (AI) secara nasional. Apabila ini tidak terpenuhi, SFDA masih dapat menerima unggas dari negara berstatus bebas AI per kota atau zona.
Saat ini, BPOM telah mengantongi sertifikat bebas AI per kota atau zona. BPOM pun akan segera menyampaikan hal ini kepada The World Organisation for Animal Health (WOAH) untuk informasi ekspor produk unggas ke Arab Saudi.
“SFDA menyadari bahwa standar yang digunakan oleh kedua negara mungkin berbeda. Namun jika BPOM sebagai organisasi yang berwenang telah menyatakan hasil audit yang aman, maka SFDA hanya akan melakukan pengecekan ke sarana untuk meyakinkan hasil tersebut," papar CEO SFDA, Hisham S Al Jadhey.
Selain memastikan produk unggas bebas AI, SFDA juga akan melakukan inspeksi terkait standar daging yang akan diekspor ke Arab Saudi. Pada Mei mendatang, mereka juga berencana melakukan inspeksi ke Unit Pengolah Ikan dan beberapa industri pangan. Inspeksi dilakukan untuk memastikan keamanan produk pangan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, BPOM dan SFDA menyatakan sepakat untuk melanjutkan kerja sama mereka di bidang keamanan pangan. Tak hanya itu, mereka juga akan menjalin kerja sama di bidang pelatihan laboratorium obat dan vaksin.