26 Juli 2024
20:55 WIB
BPIP: Tak Boleh Ada Perpeloncoan Dalam Pembinaan Paskibraka
BPIP memastikan sebanyak 76 anggota paskibraka yang disiapkan untuk upacara kemerdekaan RI di IKN sudah memasuki proses pelatihan pelatihan baris-berbaris dan formasi upacara
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto ilustrasi paskibraka. Antarafoto
JAKARTA - Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) mengatakan, saat ini 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) upacara kemerdekaan RI ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang menjalani pemusatan pendidikan dan pelatihan (diklat) di Taman Wiladatika, Cibubur. Mereka dipastikan tidak akan mengalami kekerasan dan perpeloncoan.
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina mengatakan, BPIP mengusung konsep Desa Bahagia dalam pembinaan Paskibraka ini.
“Ini kita kuatkan lagi ke seluruh Indonesia, bahwa pendekatannya di dalam pembinaan itu tidak boleh ada kekerasan. Tidak boleh ada perpeloncoan,” jelasnya, dalam konferensi pers yang digelar daring, Jumat (26/7).
Menurut Rima, paskibraka tidak pantas mendapatkan perlakuan kekerasan ataupun perpeloncoan. Terlebih mereka adalah kader pemimpin Indonesia masa depan.
“Di dalam Peraturan Presiden 51 Tahun 2022 pun dinyatakan bahwa program Paskibraka ini adalah program kaderisasi calon pemimpin bangsa berkarakter Pancasila,” jelasnya.
Mengenai Desa Bahagia, kata dia, konsep yang dibangun adalah miniatur Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Jadi semua warganya yang tinggal di situ bergotong-royong dengan etos kerja membangun desanya untuk mencapai Indonesia yang maju.
Karena itu, dari mulai Paskibraka ini menerapkan keseluruhan nilai-nilai Pancasila dengan didampingi para pengasuh atau pamong-pamong yang terdiri dari purna paskibraka duta Pancasila.
“Jadi proses pelatihannya itu menyenangkan buat adik-adik,” jelasnya menegaskan.
Rima mengatakan 76 paskibraka ini sudah melalui sesi pembelajaran aktif yang digelar BPIP. Pembelajaran aktif ini adalah pembekalan mengenai ideologi Pancasila dan pembekalan nilai-nilai kebangsaan.
Sekarang para Paskibraka dari 38 provinsi Indonesia itu sudah masuk ke dalam proses pelatihan pelatihan baris-berbaris dan formasi upacara.
“Mudah-mudahan ini bisa diselesaikan dalam minggu depan sudah siap untuk kemudian lanjut nanti berangkat ke Nusantara dan melaksanakan berbagai gladi,” kata Rima.
Setelah pelatihan di Cibubur selesai, kata Rima, anggota Paskibra akan mengikuti proses pengukuhan yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 9 Agustus 2024.
“Setelah itu kami semua akan bergeser ke Nusantara dan adik-adik sangat semangat sekali. Karena ini merupakan pertama kali bagi Indonesia melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan di Nusantara,” katanya.
Sebagai informasi, kasus kekerasan tercatat pernah menimpa anggota Paskibraka di berbagai daerah. Misalnya, penganiayaan Dayang Cantika pada 2011.
Cantika dianiaya para senior Paskibraka di sekolahnya. Tubuhnya diinjak-injak dan ulu hatinya dipukuli. Tidak hanya para senior, komandan pelatih juga ikut menempelengnya.
Kemudian, kasus pelecehan di Cibubur seorang anggota Paskibraka DKI Jakarta angkatan 2010 pada masa Orientasi Kepaskibraan di Cibubur dilecehkan oleh senior yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki.