c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

20 Agustus 2021

11:57 WIB

BNPT Ajak Masyarakat Bijak Sikapi Konflik Afghanistan

Ada kemungkinan kelompok galang simpatisan

Editor: Leo Wisnu Susapto

BNPT Ajak Masyarakat Bijak Sikapi Konflik Afghanistan
BNPT Ajak Masyarakat Bijak Sikapi Konflik Afghanistan
Ilustrasi konflik di Afghanistan. Ist

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal (Komjen) Boy Rafli Amar mengimbau seluruh masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi pemberitaan terkait konflik antara Afghanistan dengan kelompok Taliban.

Menurut Rafli bukan tidak mungkin ada kelompok yang berusaha menggalang simpatisan, urai Kepala BNPT dalam keterangan pers yang diterima Jumat (20/8).

“Tentunya kita harus hati-hati dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di Afghanistan, yang dilanda konflik berkepanjangan itu. Jangan sampai masyarakat salah bersimpati, karena berdasarkan pemantauan kami ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggalang simpatisan atas isu Taliban. Ini sedang kita cermati,” ujar Komjen Rafli seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai bersilaturahim ke Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Surakarta, Kamis (19/8). 

Dia menekankan pada masyarakat agar bijak dan tetap sadar bahwa apa yang terjadi di Afghanistan merupakan persoalan dalam negeri Afghanistan itu sendiri. Masalah pergerakan yang terjadi di negara tersebut adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi di Indonesia.

“Jangan sampai masyarakat terpengaruh masuk ke dalam aksi-aksi yang tidak perlu. Karena kita adalah negara yang memiliki ideologi dan konstitusi yang mewajibkan kita untuk bela negara sendiri, bukan bela negara lain,” tegas mantan Kapolda Papua itu.

Menyinggung kemungkinan pengaruh pergerakan Taliban dengan kelompok jaringan terorisme Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Indonesia, Kepala BNPT melihat Taliban tidak ada afiliasi dengan ISIS. Namun demikian Taliban dalam pergerakannya terjebak dalam perbuatan kekerasan yang dalam terminologi hukum disebut sebagai perbuatan teror.

“Selama berupaya meraih kekuasaan, Taliban melakukan kekerasan. Itu yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Taliban jangan dijadikan 'role model' bagi anak muda karena bertentangan dengan falsafah dan ideologi kita, Pancasila,” urai mantan Kepala Divisi Humas Polri itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar