c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

28 Juli 2025

11:41 WIB

BNPB Sorot 4.400 Hektare Karhutla Di Sumut

Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatra Utara (Sumut) tercatat 61 kejadian hingga Juni 2025, dengan total luasan terbakar mencapai 4.400 hektare

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BNPB Sorot 4.400 Hektare Karhutla Di Sumut</p>
<p>BNPB Sorot 4.400 Hektare Karhutla Di Sumut</p>

Dua personel tim pemadam memantau titik api di hutan Sibaganding, Kabupaten Simalungun kawasan konservasi PT TPL. ANTARA/HO

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Utara (Sumut) menjadi perhatian nasional. Di Sumut tercatat 61 kejadian dengan total luasan terbakar mencapai 4.400 hektare hingga Juli 2025.

“Memang Sumatra Utara bukan wilayah prioritas karena bukan lahan gambut seperti Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau. Tapi jumlah kejadian dan luas kebakaran cukup signifikan, sehingga menjadi perhatian kita semua,” kata Kepala BNPB Suharyanto didampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan karhutla di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (28/7). 

BNPB memastikan upaya pemadaman dan mitigasi telah dilakukan, termasuk melalui pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah dimulai sejak tiga hari lalu. Namun pelaksanaan OMC di Sumatra Utara sangat bergantung pada keberadaan awan hujan. 

Suharyanto menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan rekomendasi waktu yang tepat guna melakukan penyemaian garam (NaCl) ke awan potensial.

“Kalaupun malam ada potensi awan penghujan, akan kita akan kejar. Kalau memang dibutuhkan penambahan peralatan lapangan dan atau helikopter patroli, atas arahan Menteri Kehutanan, kita akan lakukan sambil berjalan di lapangan,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa penanganan karhutla tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.

Langkah penanganan akan terus ditingkatkan mengingat puncak musim kemarau diperkirakan terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Di samping itu, BNPB berharap penindakan hukum berlangsung dengan seksama untuk menimbulkan efek jera bagi perorangan yang membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara sengaja dibakar.

Sebagaimana dilaporkan oleh Wakapolda Sumatra Utara dalam rapat tersebut, sebanyak 12 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua tersangka di antaranya disebut melakukan pembakaran di kawasan lahan mineral dan hutan.

Siaga Hingga Agustus
Sementara itu, BMKG meminta satuan tugas desk penanganan karhutla tetap siaga hingga Agustus 2025, seiring dengan masih berlangsungnya puncak musim kemarau di sejumlah wilayah.   

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, wilayah Sumatera bagian selatan, seperti Sumatra Selatan dan Lampung, masih berada pada periode puncak musim kemarau hingga Agustus mendatang. 

“Mayoritas wilayah Kalimantan telah mengalami puncak kemarau pada Juni–Juli, namun sebagian wilayah lainnya masih akan mengalaminya pada Agustus. Oleh karena itu, kita semua harus tetap waspada dan siaga hingga Agustus,” kata dia dalam rapat koordinasi nasional penanganan karhutla di Jakarta, Senin (28/7).

Ia mengingatkan secara khusus curah hujan Provinsi Riau pada 10 hari pertama Agustus diperkirakan sangat rendah, yakni 20–50 milimeter terutama di wilayah utara dan barat. Pada dasarian kedua dan ketiga, curah hujan diperkirakan meningkat hingga 150 milimeter per 10 hari. 

Meski terjadi peningkatan curah hujan, indeks FFMC/Fine Fuel Moisture Code menunjukkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah masih tergolong sangat tinggi dan akan mulai signifikan pada 30 Juli 2025, lalu menurun setelah 3 Agustus. 

Untuk itu, BMKG menegaskan perlunya kesiapsiagaan petugas patroli darat dan udara, serta pelaksanaan penyiraman air dari udara melalui operasi modifikasi cuaca (OMC) apabila diperlukan.

“Pastikan tidak ada lagi aktivitas pembakaran karena kondisi cuacanya sangat kering dan minim hujan, yang ditandai dengan warna merah pada peta prakiraan,” ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar