21 November 2022
18:38 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyant mengatakan, BNPB terus melakukan upaya penanganan bencana gempa bumi di Cianjur. Ia menyebut BNPB juga akan menempatkan satu unit helikopter.
"BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakuasi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," kata Suharyanto dalam keterangan persnya, Senin (21/11).
Laporan BMKG menyebutkan bahwa telah terjadi gempa bumi M5,6 di Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman pusat gempa di darat 10km pada pukul 13.21 WIB. Ratusan bangunan dikabarkan roboh akibat gempa tektonik ini.
Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa merusak 343 unit rumah rusak berat, 1 unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.
Kemudian empat unit gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit kafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus.
“Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” imbuh Suharyanto.
Suharyanto akan segera menuju ke lokasi terdampak untuk meninjau langsung lokasi gempa. Harapannya agar bisa melakukan upaya percepatan penanganan gempa.
“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak,” tutur dia.
Sampai pada pukul 16.15 WIB menurut data BNPB terdapat 17 korban meninggal dunia dan 19 orang luka-luka berat akibat gempa bumi di Cianjur ini. Sementara itu, menurut laporan pihak Kabupaten Cianjur sampai pada pukul 16.00 WIB sudah terdapat 46 korban meninggal dan 700 lebih luka-luka.