02 April 2025
08:00 WIB
BNPB Sebut Tak Ada WNI Korban Gempa Myanmar
Tercatat korban jiwa gempa Myanmar magnitudo 7,7 pada 28 Maret 2025 mencapai ribuan jiwa.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay, Myanmar (28/3/2025). ANTARA/Xinhua/Myo Kyaw Soe/aa.
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto memastikan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,7 di Myanmar.
"Sejauh ini WNI aman, alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada," kata Suharyanto dikutip dari Antara saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4).
Informasi itu didapat BNPB dari beberapa pihak sesaat setelah gempa tersebut terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025.
Walau demikian, Suharyanto belum bisa memastikan kondisi terkini WNI yang masih berada di Myanmar setelah terjadi gempa. Dia juga tidak menjelaskan jumlah WNI yang bertahan di Myanmar usai gempa.
"Nanti untuk lebih jelasnya dari Kemenlu ya, nanti dari ada yang bisa menjawab," kata Suharyanto.
Saat ini dia hanya fokus untuk mengirimkan personel BNPB, Basarnas dan Baznas ke Myanmar untuk membantu proses evakuasi korban gempa.
Gempa bumi M 7,7 melanda Myanmar bagian tengah pada Jumat (28/3). Getaran gempa juga terasa hingga India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China.
Sedikitnya 1.000 lebih korban tewas dan 2.300 orang lainnya terluka di Myanmar akibat gempa bumi.
Sementara itu di Thailand, delapan korban dilaporkan tewas dan 80 orang lainnya masih hilang setelah gempa ikut mengguncang Bangkok atau sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.
Berdasarkan pantauan media setempat, gempa dilaporkan merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, termasuk Old Sagaing Bridge yang runtuh sehingga memutus akses antara wilayah Mandalay dengan Sagaing. Otoritas Myanmar juga telah menyatakan status darurat bencana.