c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

24 Oktober 2025

20:39 WIB

BNPB Modifikasi Cuaca Di Jawa Barat

Operasi modifikasi cuaca bertujuan mengatur dan mendistribusikan curah hujan agar tidak melampaui batas normal di wilayah padat penduduk dan rawan banjir  

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BNPB Modifikasi Cuaca Di Jawa Barat</p>
<p>BNPB Modifikasi Cuaca Di Jawa Barat</p>

Petugas memasok bahan semai berupa garam (NaCl) ke dalam pesawat untuk operasi modifikasi cuaca demi mengurangi intensitas hujan yang dapat memicu potensi banjir di Jawa Barat selama 23-25 Oktober 2025. ANTARA/HO-BNPB


JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk menekan potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi pada masa peralihan musim kemarau ke penghujan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, seperti dilansir Antara, Jumat (24/10) mengatakan, operasi tersebut selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 Oktober 2025, dengan pusat kegiatan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Langkah ini diambil menyusul informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat melanda sejumlah daerah di Jawa Barat, termasuk Karawang, Purwakarta, Subang, Kota Cirebon, Garut, Pangandaran, dan Majalengka.

Operasi modifikasi cuaca bertujuan mengatur dan mendistribusikan curah hujan agar tidak melampaui batas normal di wilayah padat penduduk dan rawan banjir. BNPB menggunakan pesawat Cessa Caravan 2028 PK-YNA saat melaksanakan operasi itu.

Pada hari pertama, 23 Oktober 2025, dilakukan dua sorti penerbangan. Sorti pertama menyemai 800 kilogram kalsium oksida (CaO) di wilayah Bogor pukul 13.54–15.05 WIB, sedangkan sorti kedua menabur 800 kilogram natrium klorida (NaCl) di wilayah Laut Selatan Jawa pada pukul 19.49–22.10 WIB.

Hasil pantauan radar BMKG menunjukkan adanya penurunan curah hujan hingga 81% di Jawa Barat setelah operasi hari pertama dilakukan.

Data tersebut menjadi indikasi efektivitas OMC dalam mengurangi potensi curah hujan ekstrem.

BNPB mencatat pada periode 19–22 Oktober 2025 sebelum pelaksanaan OMC, terdapat dua kejadian banjir di dua lokasi berbeda di Jawa Barat. Namun, setelah OMC dimulai pada 23 Oktober 2025, tidak tercatat adanya laporan banjir baru.

BNPB terus memantau perkembangan cuaca di wilayah tersebut dan menyiapkan langkah lanjutan jika curah hujan tinggi kembali terpantau oleh sistem radar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar