c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

03 November 2025

21:00 WIB

BNPB Minta Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Awal 2026

Cuaca ekstrem menururut BMKG berupa hujan deras mengancam Indonesia hingga awal 2026 sehingga BNPB minta warga waspada.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BNPB Minta Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Awal 2026</p>
<p>BNPB Minta Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Awal 2026</p>

Kondisi hujan deras di Ternate sejak pagi hari, Rabu (14/5/2025). ANTARA/Abdul Fatah. Abdul Fatah.

SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat, khususnya di Jawa Tengah, mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga awal tahun depan yang dikhawatirkan berdampak terhadap bencana alam.

"Dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), curah hujan ini akan berlangsung cukup masif untuk Jawa Tengah sampai dengan awal tahun 2026," kata Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau Kolam Retensi Terboyo di Semarang, Senin (3/11).

Peninjauan ke Pompa Retensi Terboyo itu, dalam rangka memantau langkah penanganan banjir di Kota Semarang yang sempat berlangsung selama lebih dari sepekan.

"Alhamdulillah. Ini relatif lebih baik. Meski masih ada genangan sedikit-sedikit, tapi dua-tiga hari ini kita pastikan semuanya kering dan terkendali," lanjut dia dikutip dari Antara.

Menurut dia, hasil koordinasi terpadu antara BNPB dengan unsur instansi terkait menyimpulkan bahwa salah satu pemicu banjir di Kota Semarang tak terlepas dari pengaruh cuaca ekstrem pada dasarian kedua Oktober 2025.

BMKG menyatakan pada November dan Desember 2025 hingga awal 2026 masih menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem yang masif di Jateng.

Oleh karena itu, kata dia, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan serta kapasitas masyarakat harus ditingkatkan.

Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem Perparah Kondisi Medis  

Ia mengatakan hal itu menjadi kunci agar kejadian bencana serupa tidak terjadi atau minimal dapat ditekan dampaknya di kemudian hari.

"Sudah ketemu pemicu dan penyebabnya. Penyebabnya tentu saja adalah curah hujan yang cukup ekstrem. Kita harus melaksanakan mitigasi dan pencegahan," katanya.

Penanganan jangka pendek dan menengah sebagai langkah mitigasi, kata dia, sudah dilakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jateng.

"Bahkan, untuk Jawa Tengah kita kerahkan kekuatan 'full' ya, ada dua pesawat yang terus 1x24 jam melaksanakan reduksi awan-awan hujan yang bisa mengakibatkan hujan lebat," katanya.

Dengan upaya modifikasi cuaca itu, dia mengharapkan, tidak terjadi hujan deras di wilayah Jateng, khususnya Semarang, yang bisa menyebabkan banjir untuk beberapa hari ke depan.

Untuk penanganan di darat, ia mengatakan, telah disiapkan upaya perpompaan agar mencegah banjir, baik dari BNPB, pemerintah provinsi, maupun Pemerintah Kota Semarang.

"Di bawah memang sudah ada rencana besar untuk pengendalian banjir. Tapi, masih belum jadi, masih 40 persen dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum) sehingga tentu saja ada beberapa titik yang ketahuannya setelah terjadi banjir," katanya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar