22 Desember 2023
15:46 WIB
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Deputi bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyatakan, lembaga itu akan membuat peta jalan (roadmap) mendukung industrialisasi kebencanaan.
”Roadmap industrialisasi kebencanaan ini tujuannya mewujudkan resiliensi terhadap bencana secara berkelanjutan,” urai Raditya seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat (22/12).
Dalam roadmap itu, lanjut dia, inovasi teknologi dapat dimanfaatkan untuk memantau potensi bencana, mengembangkan sistem peringatan dini, dan meningkatkan kapasitas mitigasi bencana.
Peta jalan tersebut, sambung dia, akan melibatkan dan pemerintah, akademisi dan pelaku industri.
Raditya mengatakan, para pakar teknologi dan akademis memiliki kapasitas dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi di bidang kebencanaan. Untuk itu, dia mengajak para pakar teknologi agar ikut terlibat mengawal kebijakan dalam hal kebencanaan.
Dengan demikian, Indonesia bisa mengembangkan berbagai teknologi untuk memantau potensi bencana dan meminimalisir dampak bencana yang terjadi.
Dia juga meyakini, inovasi teknologi juga akan meningkatkan produksi barang dan jasa yang diperlukan untuk penanganan bencana, seperti alat berat, obat-obatan dan makanan.
“Dalam catatan kebencanaan, kita selalu membahas tentang teknologi, serta perubahan iklim yang selalu menjadi perhatian global, padahal ada hal-hal lain salah satunya soal teknologi yang kerapkali kita lupakan,” ujar Raditya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, teknologi akan sangat membantu dalam penanganan bencana jika dimanfaatkan secara tepat.
Salah satunya, artificial intelligence (AI) yang untuk membantu dalam upaya penanggulangan bencana.
Teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk mendukung manajemen kebencanaan di Indonesia. Misalnya AI dimanfaatkan untuk mengelola berbagai informasi terkait hujan dan kondisi volume air disungai, agar bisa memberikan peringatan dini jika terjadi banjir.
“Dengan memanfaatkan AI kita bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir, begitu juga untuk bencana lainnya yang mungkin terjadi di daerah,” ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh menilai berinvestasi dalam infrastruktur yang berketahanan dan kesiapsiagaan darurat akan menyelamatkan nyawa sekaligus mencegah kerusakan, biaya pemulihan dan kemunduran pembangunan.
Untuk itu, investasi teknologi dalam kebencanaan harus segera dilakukan, terlebih Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.
“Ditambah lagi, Indonesia dapat tumbuh menjadi eksportir solusi yang disesuaikan dengan konteks seiring dengan berkembangnya inovasi,” papar Udrekh.