c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

15 Oktober 2025

19:52 WIB

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir

Cuaca panas tengah melanda sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir</p>
<p>BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Beberapa Hari Terakhir</p>

Ilustrasi cuaca panas. Antara Foto/Raisan Al Farisi


JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada dua hal yang menyebabkan cuaca panas di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Cuaca panas ini diprakirakan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, penyebab utama suhu panas ini adalah posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober berada di selatan ekuator. Selain itu, penguatan angin timuran atau Monsun Australia membawa massa udara kering dan hangat, sehingga pembentukan awan minim dan radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal.

"Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” terang Guswanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/10).

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan harian. Masyarakat juga perlu menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hari.

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan, data BMKG mencatat pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35°C dan menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah yang paling terdampak suhu tinggi mencakup sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua.

"Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” jelas Andri.

Tak hanya cuaca panas, dia juga memprakirakan potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari. Khususnya, di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua.

BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk memantau secara berkala informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG dan akun media sosial BMKG. Hal ini agar masyarakat dapat mengantisipasi dampak cuaca terhadap aktivitas sehari-hari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar