04 April 2025
11:21 WIB
BMKG Sebut NTT Masuk Musim Kemarau
Meski masuk musim kemarau atau pancaroba, warga di NTT diminta waspada potensi bencana hidrometeorologi.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Kondisi cuaca terpantau cerah di salah satu wilayah di Kota Kupang, NTT, Jumat (4/4/2025). (ANTARA/Yoseph Boli Bataona).
KUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak awal April 2025 telah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
“Saat ini sebagian besar wilayah NTT berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba),” jelas Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Frengki Arianto Faot dikutip dari Antara di Kupang, Jumat (4/4).
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah NTT terkait periode pancaroba.
Baca: Kupang Diterjang 65.436 Sambaran Petir Sepanjang 2024
Walaupun wilayah NTT dan sekitarnya telah memasuki awal musim kemarau, BMKG tetap mengimbau masyarakat jangan lengah. Karena, masih ada potensi hujan sedang serta angin kencang di beberapa wilayah NTT yang dapat menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi.
Adapun potensi bencana hidrometeorologi tersebut seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.
Lebih lanjut, BMKG memperkirakan pada Jumat (4/4) tidak ada wilayah NTT yang berpotensi hujan.
Sementara pada Sabtu (5/4) perkiraan cuaca yang masih sama terjadi di wilayah NTT. Namun, untuk wilayah Sumba Timur dan sekitarnya diperkirakan berpotensi hujan sedang.
“Pada 4-5 April diperkirakan tidak ada wilayah yang berpotensi angin kencang,” kata Frengki menambahkan.
Meski demikian ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada pada selama periode pancaroba serta tetap memantau informasi dari BMKG.
Sebelumnya pada, Jumat (21/3), BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II NTT telah melakukan siaran pers terkait musim kemarau 2025 di NTT.
BMKG memprediksikan musim kemarau di NTT dimulai pada April, sedangkan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus.