c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 Agustus 2024

19:21 WIB

BMKG Sebut Hujan Di IKN Terjadi Sepanjang Tahun

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, operasi modifikasi cuaca yang dilakukan selama 24 jam di wilayah Kalimantan Timur berhasil mengurangi kejadian hujan hingga 97%

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BMKG Sebut Hujan Di IKN Terjadi Sepanjang Tahun</p>
<p>BMKG Sebut Hujan Di IKN Terjadi Sepanjang Tahun</p>

Masyarakat berjalan dengan menggunakan payung saat hujan. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya

JAKARTA - Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tri Handoko Seto mengatakan, pihaknya melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Tri menjelaskan, sebenarnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki musim kemarau. Namun, khusus kawasan IKN cukup unik, karena merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun, sehingga wilayah IKN normal disebut mengalami kemarau basah.

Berdasarkan data normal curah hujan selama 30 tahun (1991-2020), diketahui bahwa pola hujan di Ibu Kota Nusantara memiliki karakteristik unik. Di mana, hujan dengan intensitas >150 mm/bulan, yang terjadi sepanjang tahun. 

Bahkan, selama satu pekan ke depan, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih cukup tinggi. BMKG memprediksi wilayah IKN berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

“Disebut musim kemarau apabila jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya, karena di IKN hujan terjadi sepanjang tahun makanya operasi modifikasi cuaca ini perlu dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan seluruh proyek,” ujar Tri, dalam keterangannya. 

Ia menyebutkan, operasi modifikasi cuaca yang dilakukan selama 24 jam di wilayah Kalimantan Timur berhasil mengurangi kejadian hujan hingga 97%. Sementara 3%-nya adalah hujan yang masih terjadi, namun lebih bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat, berkisar 1 jam.

“Keberhasilan OMC ini membuat proses pengerjaan berbagai proyek di IKN dapat berjalan dengan lebih maksimal dan optimal, operasi ini memang ditujukan untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di kawasan tersebut,” ujar Tri. 

Sebelumnya, pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan operasi modifikasi cuaca hanya mencapai  70%, (29 jam hujan dari total 186 jam operasional). Namun, pada periode selanjutnya, yaitu periode 19 Juli - 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97% (hanya 6 jam hujan dari total 354 jam operasional). 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar