26 Februari 2022
08:53 WIB
Penulis: Seruni Rara Jingga
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena munculnya sumber air panas muncul pascagempa Pasaman, Sumatra Barat dengan magnitudo 6,1 pada Jumat (25/2) pagi.
Air panas yang bercampur lumpur di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Pasaman, Sumbar.
"Diduga guncangan kuat gempa Pasaman magnitudo 6,1 menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas. Karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," ungkap Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (25/2) malam.
Daryono mengingatkan pada warga untuk mewaspadai fenomena itu. dia sampaikan, apabila semburan air panas tersebut terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik untuk tidak mendekatinya. Apalagi, mengonsumsi airnya.
Dia pun mengimbau agar tidak mendekati sumber air panas tersebut sampai tim ahli yang datang untuk meneliti kandungan airnya.
Daryono menjelaskan, panas bumi merupakan fenomena di mana panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.
Menurut dia, ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif sehingga ada hot spring atau mata air panas.
Oleh sebab itu, saat terjadi gempa bumi, maka akan terganggu reservoirnya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.
"Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif. Seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar," pungkas dia.